Molly Fahy, seorang penyintas kanker, menyoroti kurangnya perhatian dan pendanaan untuk penelitian kanker anak, yang hanya menerima 4% dari anggaran NIH. Ia menyerukan peningkatan dana untuk penelitian ini agar penyintas kanker anak dapat memiliki masa depan yang lebih baik.
Penulis, Molly Fahy, bercerita tentang pengalamannya sebagai penyintas leukemia anak. Meskipun telah bebas dari kanker selama 15 tahun berkat perawatan yang baik, ia mencatat kekurangan perhatian dan pendanaan untuk penelitian kanker anak. Sayangnya, hanya $272 juta dari $6.8 miliar anggaran NIH yang dialokasikan untuk penelitian kanker anak, yang hanya mencakup 4% dari total anggaran.
Meskipun ada kemajuan dalam penelitian kanker anak, angka kelangsungan hidup masih tertinggal dibandingkan kanker dewasa dengan pendanaan yang lebih baik. Sekitar 60% penyintas kanker anak mengalami masalah kesehatan tambahan di usia dewasa, menekankan pentingnya penelitian lebih lanjut. Pabrikan kesehatan dan lembaga pemerintah tidak cukup mendanai penelitian ini, terutama setelah pengurangan anggaran yang diusulkan oleh Donald Trump dan Elon Musk,
Fahy berpendapat bahwa memotong sebagian dari anggaran Angkatan Luar Angkasa atau mendistribusikan kembali anggaran NIH bisa menjadi solusi efektif. Dia merasa bahwa dengan sedikit tambahan dana, kualitas penelitian dapat ditingkatkan untuk membantu anak-anak yang terkena berbagai jenis kanker yang kurang diteliti. Tanpa investasi ini, masa depan penyintas kanker anak, termasuk dirinya, terancam. \n
Fahy menegaskan pentingnya mendanai penelitian kanker anak agar generasi mendatang memiliki kesempatan bertahan hidup yang lebih baik.
Pendanaan untuk penelitian kanker anak sangat kurang, dengan hanya 4% dari anggaran NIH. Meskipun ada kemajuan, lebih banyak dana diperlukan untuk meningkatkan kelangsungan hidup penyintas kanker anak. Proyek penelitian yang lebih dari $272 juta per tahun perlu ditingkatkan melalui pengalihan anggaran dari proyek lain yang telah lebih banyak didanai. Action plan yang jelas diperlukan agar lebih banyak sumber daya dapat berfokus pada kesehatan dan kesejahteraan anak-anak yang terdampak kanker.
Sumber Asli: www.miamistudent.net
