Tren Kanker Mengkhawatirkan yang Harus Diketahui di 2025

Laporan tren kanker 2025 menunjukkan kematian kanker menurun tetapi jumlah diagnosis baru meningkat, khususnya pada anak muda dan kelompok tertentu. Isu seperti meningkatnya kanker serviks dan kurangnya akses kesehatan di beberapa komunitas juga diangkat.

Laporan tahunan tren kanker dari American Cancer Society untuk tahun 2025 menunjukkan penurunan signifikan dalam angka kematian kanker tetapi penambahan jumlah kasus baru di beberapa kelompok. Secara keseluruhan, angka kematian akibat kanker telah menurun sebesar 34% antara tahun 1991 dan 2022 berkat deteksi dini, pengurangan merokok, dan kemajuan dalam pengobatan. Namun, para ahli khawatir tentang sejumlah tren mengkhawatirkan di kalangan populasi tertentu.

1. Angka Kematian Kanker di Usia Muda: Angka kanker pada remaja terus meningkat, dengan estimasi 9,550 anak hingga 14 tahun dan 5,140 remaja berusia 15 hingga 19 yang akan didiagnosis kanker pada tahun 2025. Kanker umumnya menyebabkan kematian di kalangan anak-anak dan remaja, terutama leukemia dan kanker otak. Dr. Paul Oberstein menekankan bahwa angkanya meningkat terutama pada wanita muda dengan kanker payudara.

2. Kanker Serviks Menjadi Ancaman: Meskipun kanker serviks dapat dicegah, diperkirakan 13,000 wanita akan didiagnosis pada tahun 2025 dan 4,000 akan meninggal. Dr. Jessica Shepherd meminta lebih banyak kesadaran mengenai deteksi dan pencegahan kanker ini, mengingat HPV sebagai penyebab utamanya, yang dapat dideteksi melalui tes.

3. Kurangnya Akses Kesehatan: Laporan menemukan bahwa populasi masyarakat adat dan kulit hitam mengalami angka kematian yang lebih tinggi akibat kanker dibandingkan orang kulit putih. Kematian akibat kanker serviks pada wanita kulit hitam dan masyarakat adat masing-masing 50% dan 70% lebih tinggi dari wanita kulit putih. Dr. Shepherd menyerukan lebih banyak penelitian dan pendidikan publik untuk meningkatkan deteksi dini.

4. Diagnosis Kanker GI Memburuk: Kanker gastrointestinal seperti kanker pankreas dan kolorektal dikategorikan sangat mematikan, dengan angka diagnosis terus meningkat di bawah usia 65 tahun. Pada tahun 2025, diperkirakan ada 67,440 kasus baru kanker pankreas di AS. Dr. Oberstein menyatakan perlunya penekanan lebih pada deteksi awal untuk meningkatkan hasil pengobatan.

Laporan ini menyoroti penurunan kematian akibat kanker secara keseluruhan, tetapi mengungkapkan tren mengkhawatirkan terkait peningkatan diagnosis kanker di kalangan anak muda dan populasi dengan akses terbatas ke pelayanan kesehatan. Kanker serviks dan kanker gastrointestinal merupakan tantangan signifikan yang memerlukan perhatian lebih dalam hal pencegahan dan deteksi dini.

Sumber Asli: www.foxnews.com

About Samuel Miller

Samuel Miller is a veteran journalist with more than 20 years of experience in print and digital media. Having started his career as a news reporter in a small town, he rose to prominence covering national politics and economic developments. Samuel is known for his meticulous research and ability to present complex information in a reader-friendly manner. His dedication to the craft of journalism is matched only by his passion for ensuring accuracy and accountability in reporting.

View all posts by Samuel Miller →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *