Peningkatan Diagnosis Kanker Stadium Lanjut di Negara Bagian Tertentu

Studi menunjukkan bahwa negara bagian tanpa regulasi tambahan untuk rencana asuransi jangka pendek mengalami peningkatan diagnosis kanker stadium lanjut. Kenaikan ini tercatat mencapai 0,76 poin persentase dan 0,84 poin persentase untuk negara bagian dengan beberapa regulasi, serta menunjukkan pentingnya kebijakan asuransi kesehatan dalam diagnosis kanker.

Analisis terhadap 1.289.366 orang dewasa yang didiagnosis kanker menunjukkan bahwa negara bagian tanpa regulasi tambahan untuk asuransi jangka pendek (STLD) mengalami kenaikan 0,76 poin persentase dalam diagnosis kanker stadium lanjut. Negara bagian dengan beberapa regulasi STLD menunjukkan peningkatan 0,84 poin persentase. Penelitian dilakukan di 47 negara bagian dan Distrik Kolumbia dari basis data Kanker Nasional antara Januari 2016 hingga Februari 2020.

Rencana STLD dapat memiliki biaya pasien yang tinggi dan sering kali tidak mencakup biaya pemeriksaan kanker yang diperlukan. Peserta penelitian dikelompokkan berdasarkan kebijakan rencana STLD di negara bagian mereka dan analisis menggunakan metodologi differencing untuk mengevaluasi perubahan diagnosis sebelum dan sesudah 2018. Variasi demografis terlihat di antara kelompok negara bagian, dengan negara bagian yang terus melarang rencana STLD menunjukkan persentase pasien Hispanik dan Asian yang lebih tinggi.

Penelitian ini menunjukkan bahwa kebijakan federal yang melonggarkan batasan pada rencana STLD berdampak langsung pada peningkatan diagnosis kanker stadium lanjut. Temuan ini konsisten di berbagai jenis kanker dengan skrining yang direkomendasikan, menekankan pentingnya kebijakan negara bagian dan upaya federal untuk membatasi rencana STLD.

Kenaikan diagnosis kanker stadium lanjut terkait dengan kurangnya regulasi STLD di beberapa negara bagian. Temuan menunjukkan bahwa kebijakan negara bagian berperan penting dalam diagnosis kanker, mendorong adanya perhatian lebih pada regulasi asuransi kesehatan. Meskipun studi ini memiliki keterbatasan, hasilnya memberikan wawasan penting untuk meningkatkan sistem kesehatan dan kebijakan kanker.

Sumber Asli: www.medscape.com

About Chloe Kim

Chloe Kim is an innovative journalist known for her work at the intersection of culture and politics. She has a vibrant career spanning over 8 years that includes stints in major newsrooms as well as independent media. Chloe's background in cultural studies informs her approach to reporting, as she amplifies stories that highlight diverse perspectives and experiences. Her distinctive voice and thought-provoking articles have earned her a loyal following.

View all posts by Chloe Kim →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *