Panama City Beach menyambut musim liburan dengan banyak pelancong. Laporan tentang hubungan antara alkohol dan risiko kanker telah diperkenalkan, mengingat konsumsi alkohol dapat menyebabkan 120.000 diagnosa kanker baru pada 2024. Dr. Moody menjelaskan pola konsumsi alkohol meningkatkan risiko kanker, terutama bagi wanita, dan mengusulkan bahwa industri alkohol harus menyertakan peringatan mengenai risiko ini dalam iklannya.
Panama City Beach telah dibuka untuk musim liburan, dengan banyak pelancong yang datang untuk bersantai dan berpesta. Ini adalah waktu di mana mahasiswa dan orang tua mengonsumsi alkohol dalam jumlah besar, dan terdapat kekhawatiran terkait risiko kanker akibat binge drinking. Pada 3 Januari, mantan Jenderal Bedah AS, Dr. Vivek Murthy, mengeluarkan laporan yang menghubungkan konsumsi alkohol dengan peningkatan risiko kanker, termasuk kanker mulut, hati, dan payudara.
Prediksi American Cancer Society menunjukkan bahwa pada tahun 2024, konsumsi alkohol dapat menyumbang hingga 120.000 diagnosa kanker baru dan lebih dari 24.000 kematian. Dr. Alison Moody, seorang ahli bedah payudara di Panama City, berbicara mengenai hubungan antara konsumsi alkohol dan risiko kanker. Penelitian menunjukkan adanya korelasi antara jumlah konsumsi alkohol dan peningkatan risiko kanker, terutama di kalangan wanita.
Dr. Moody menjelaskan bahwa meskipun terdapat data yang mendukung hubungan ini, masih sulit untuk membuktikan bahwa alkohol langsung menyebabkan kanker. Hal ini berkaitan dengan cara penelitian ilmiah dilakukan, di mana uji coba terkendali secara acak sering kali tidak dapat diterapkan untuk hubungan ini karena alasan etik. Sebaliknya, data observasional menyoroti bahwa konsumen alkohol cenderung memiliki kebiasaan berisiko lainnya seperti merokok, yang dapat mempengaruhi kesehatan mereka.
Dia mencatat bahwa risiko kanker payudara meningkat seiring dengan konsumsi alkohol; rata-rata satu gelas per hari dapat meningkatkan risiko dari 11% menjadi lebih dari 13%. Selain itu, dia menyatakan pentingnya kesadaran bahwa tidak semua orang yang mengonsumsi alkohol akan mengembangkan kanker, tetapi pola konsumsi yang berkelanjutan berkontribusi terhadap risiko tersebut.
Dr. Moody juga membahas dampak alkohol terhadap DNA dan bagaimana konsumsi alkohol meningkatkan stres oksidatif, yang dapat merusak sel-sel. Dia menyarankan bahwa industri alkohol perlu melakukan pengiklanan yang mencakup peringatan tentang risiko kanker, mirip dengan cara produk tembakau diiklankan. Hal ini bermaksud untuk meningkatkan kesadaran di kalangan konsumen mengenai potensi risiko kesehatan dari alkohol.
Kesadaran akan risiko kanker akibat binge drinking semakin penting, terutama selama musim liburan. Dr. Moody menegaskan bahwa meskipun tidak semua konsumen alkohol akan terkena kanker, polarisasi data menunjukkan peningkatan risiko seiring dengan jumlah konsumsi. Dalam upaya mengurangi risiko, kesadaran dan edukasi tentang bahaya alkohol sangat dibutuhkan.
Sumber Asli: www.newsherald.com