Studi menunjukkan bahwa meskipun risiko kematian meningkat pada pasien kanker uterus metastatik, tingkat kelangsungan hidup lima tahun telah meningkat dari 17,8% menjadi 25,6% antara 2010-2021. Ketidaksetaraan sosial dan ras tetap menjadi faktor yang perlu diperhatikan dalam kelangsungan hidup. Peningkatan penggunaan imunoterapi diharapkan dapat memperbaiki hasil.
Kanker uterus menunjukkan peningkatan tingkat kelangsungan hidup meski risiko kematian meningkat pada beberapa populasi. Sebuah presentasi di Pertemuan Tahunan SGO 2025 mengungkapkan bahwa meski risiko kematian pasien kanker uterus metastatik lebih tinggi, angka kelangsungan hidup lima tahun telah meningkat. Misalnya, proporsi pasien kulit putih yang terkena kanker uterus turun dari 69,1% (2010-2013) menjadi 61,2% (2018-2021). Sebaliknya, populasi Hispanik meningkat dari 12% menjadi 16,2%, dan pasien kulit hitam dari 9,3% menjadi 10,9% selama periode yang sama.
Angka insiden penyakit grade 3 meningkat secara signifikan, sementara tingkat kelangsungan hidup lima tahun untuk pasien dengan metastasis meningkat dari 17,8% menjadi 25,6% antara tahun 2010 hingga 2021. Investigasi menunjukkan bahwa pasien Afrika Amerika mengalami risiko kematian 36% lebih tinggi, sementara pasien Hispanic dan yang memiliki histologi non-endometroid juga berada pada risiko lebih tinggi, berkaitan dengan kelangsungan hidup yang lebih buruk. Faktor pendapatan lebih tinggi dan perawatan dengan radioterapi atau bedah berkorelasi positif dengan hasil yang lebih baik.
Natalie Moshayedi, penulis utama dari studi tersebut, mencatat bahwa meskipun ada empat kali lipat risiko kematian untuk kanker uterus metastatik, tingkat kelangsungan hidup lima tahun tetap telah membaik. Penerapan imunoterapi baru diperkirakan berkontribusi pada perbaikan hasil kelangsungan hidup ini. Namun, ketidaksetaraan dasar sosial, ras, dan volume perawatan mungkin masih mempengaruhi kelangsungan hidup secara keseluruhan, yang memerlukan penyelidikan lebih lanjut.
Studi ini menganalisis faktor-faktor klinis, sosial ekonomi, dan demografis yang mempengaruhi kelangsungan hidup kanker uterus di AS selama satu dekade terakhir, menggunakan basis data SEER dari 2010 hingga 2021. Peneliti mengelompokkan data ke dalam tiga periode dan menggunakan model analisis yang sesuai untuk mengevaluasi pengaruh terapi baru.
Dengan total 141,364 pasien berusia rata-rata 63 tahun, 8,8% dari mereka terdiagnosis dengan kanker metastatik. Tipe histologi yang paling umum adalah endometroid (70%), diikuti dengan serosa papiler (8,3%). Insiden total kanker uterus meningkat 54%, sementara usia pasien tetap konstan.
Tingkat kelangsungan hidup kanker uterus telah menunjukkan peningkatan meskipun risiko kematian semakin tinggi, dengan penemuan signifikan bahwa ketidaksetaraan sosial dan ras mungkin mempengaruhi keseluruhan kelangsungan hidup. Data dari periode 2010 hingga 2021 mengindikasikan bahwa inovasi dalam pengobatan, seperti imunoterapi, berkontribusi pada peningkatan tersebut. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhi berbagai kelompok populasi.
Sumber Asli: www.cancernetwork.com