CPRIT memberikan $1 juta untuk penelitian AI dalam pengobatan kanker prostat. Tim dari Rice dan MD Anderson fokus mengidentifikasi kanker prostat agresif lebih awal. Tiga pilar penelitian adalah pencitraan non-invasif, AI, dan data klinis. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil pengobatan dan diagnosis kanker.
CPRIT memberikan hibah sebesar $1 juta untuk pengembangan alat kecerdasan buatan (AI) guna meningkatkan hasil diagnosis dan pengobatan kanker prostat. Peneliti dari Universitas Rice dan MD Anderson Cancer Center mencari cara untuk mengidentifikasi bentuk kanker prostat yang mematikan lebih awal dan memilih pengobatan yang tepat. Kanker prostat menjadi yang paling umum di antara pria, namun hasil pengobatannya sangat bervariasi.
Perawatan saat ini berfokus pada penghambatan hormon androgen, tetapi banyak kanker akhirnya mengembangkan resistensi. Untuk kanker prostat yang resisten terhadap kastrasi, pilihan pengobatan sangat terbatas dan angka kelangsungan hidup sangat rendah. Penelitian ini memanfaatkan perubahan metabolisme sel sebagai biomarker dan menggunakan teknik pencitraan canggih untuk mendeteksi perubahan tersebut.
Proyek ini terdiri dari tiga pilar utama: 1) Penggunaan pencitraan non-invasif untuk profil metabolisme tumor secara real-time. 2) Penerapan AI yang terinspirasi dari jaringan otak untuk memodelkan keadaan kompleks. 3) Data klinis dari percobaan terapi di laboratorium Pilié yang menyediakan data manusia yang kaya. Dengan cara ini, penelitian ini bertujuan untuk intervensi yang lebih awal dan lebih tepat disesuaikan dengan profil penyakit pasien.
Kecerdasan buatan yang telah dikembangkan dalam astronomi dapat diterapkan untuk membantu pasien kanker prostat. Merényi menyatakan, “Dengan penggunaan pembelajaran mesin berbasis peta neural, kami dapat mengungkap pola tersembunyi dalam data untuk membantu dokter mendeteksi kanker prostat agresif lebih awal.” Pengembangan model AI ini dapat menjadi acuan bagi penerapan AI dalam onkologi dan pengobatan yang dipersonalisasi.
CPRIT berkomitmen untuk meningkatkan penelitian yang dapat mengubah diagnosis dan pengobatan kanker, dan telah memberikan lebih dari $3,7 miliar dalam hibah untuk melakukan usaha ini.
Hibah CPRIT sebesar $1 juta bertujuan mengembangkan alat AI guna meningkatkan diagnosis dan pengobatan kanker prostat dengan tiga pilar penelitian: pencitraan non-invasif, penerapan AI untuk memodelkan data kompleks, dan penggunaan data klinis. Proyek ini diharapkan memberikan solusi yang lebih tepat untuk pasien dan memberikan kontribusi positif bagi penelitian kanker di masa depan.
Sumber Asli: www.news-medical.net