Meneliti Kekuatan Hubungan antara Daging Merah dan Risiko Kanker

Penelitian terbaru menyelidiki hubungan antara konsumsi daging merah dan risiko kanker. Peneliti dari China mengembangkan protokol untuk menganalisis data lalu yang ada dan menilai kekuatan bukti. Fokus pada konsumsi daging olahan dan dampaknya pada kesehatan, penelitian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih akurat.

Penelitian terbaru mencari hubungan antara konsumsi daging merah dan kanker. Peneliti dari Huaqiao University dan Shandong University di China menyusun protokol studi untuk menganalisis penelitian terdahulu mengenai daging merah dan kanker. Tujuannya adalah untuk menghasilkan metode yang standar dalam menilai temuan sebelumnya tanpa menunjukkan kesimpulan baru saat ini.

Daging merah dan olahan adalah makanan pokok di seluruh dunia, namun dampaknya terhadap kesehatan sering diperdebatkan. Beberapa studi menunjukkan hubungan antara daging ini dengan kanker kolorektal, pankreas, dan payudara. Pada 2015, Badan Internasional untuk Riset Kanker mengklasifikasikan daging olahan sebagai karsinogenik, dan daging merah sebagai “kemungkinan karsinogenik.”

Protokol penelitian ini hanya mencakup data observasional manusia untuk menghindari hasil dari penelitian hewan yang mungkin membingungkan. Penelitian ini bertujuan untuk menggabungkan data dari beberapa meta-analisis untuk penilaian risiko kanker yang lebih akurat terkait konsumsi daging merah dan olahan. Ini termasuk pencarian di lima basis data elektronik utama dan daftar studi baru yang relevan.

Analisis ini akan menilai heterogenitas dan efek studi kecil sebelum mengambil kesimpulan. Bukti akan dikategorikan berdasarkan kekuatan dan signifikansinya. Tim juga merekomendasikan menggunakan AMSTAR 2 untuk mengevaluasi tinjauan sistematis.

Tujuan utama dari protokol ini adalah untuk mengklarifikasi risiko kanker terkait daging merah dan olahan, serta melihat apakah pedoman diet saat ini sesuai dengan bukti yang terbaik tersedia. Penelitian sebelumnya menunjukkan risiko kanker kolorektal, pankreas, dan lainnya pada individu yang mengonsumsi banyak daging ini. Protokol ini akan menilai apakah bahkan konsumsi sedikit pun memiliki risiko.

Fokus penelitian ini adalah pada estimasi epidemiologi dari studi kohort prospektif untuk mendapatkan informasi tentang prevalensi kanker di masyarakat dengan variasi konsumsi daging. Peneliti menyatakan hasil penilaian akan diterbitkan menggunakan protokol ini tanpa perubahan rekomendasi diet saat ini.

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang hubungan konsumsi daging merah dan kanker dengan mengumpulkan dan menilai kualitas bukti secara menyeluruh. Dengan demikian, dapat menentukan apakah bukti yang ada cukup kuat, suggestif, atau lemah mengenai konsumsi daging dan risiko kanker, untuk panduan kesehatan masyarakat di masa mendatang.

Sumber Asli: www.news-medical.net

About Samuel Miller

Samuel Miller is a veteran journalist with more than 20 years of experience in print and digital media. Having started his career as a news reporter in a small town, he rose to prominence covering national politics and economic developments. Samuel is known for his meticulous research and ability to present complex information in a reader-friendly manner. His dedication to the craft of journalism is matched only by his passion for ensuring accuracy and accountability in reporting.

View all posts by Samuel Miller →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *