Kasus kanker kolorektal pada orang muda meningkat secara signifikan. Gejala yang perlu dicatat meliputi perubahan kebiasaan buang air besar dan kehadiran darah dalam tinja. Risiko terkait dengan gaya hidup, genetik, dan lingkungan. Deteksi dini dan intervensi yang disesuaikan diperlukan untuk meningkatkan hasil pengobatan.
Setiap Rabu jam 7 pagi, tim ahli kanker kami berkumpul untuk membahas fenomena meningkatnya kasus kanker kolorektal pada orang muda. Kanker yang biasanya ditangani pada usia di atas 50 tahun kini menjangkiti individu yang lebih muda, bahkan di bawah 30 tahun. Hal ini jelas bukan sekadar fluktuasi statistik, melainkan sebuah epidemi global yang memiliki dampak luas, terutama bagi mereka yang berada di puncak kehidupan mereka.
Menurut American Cancer Society, kanker kolorektal adalah penyebab kematian kanker kedua di Amerika, dengan lebih dari 154.000 diagnosis baru setiap tahun. Pada negara industri seperti AS dan Inggris, kasus kanker kolorektal awal meningkat 2 hingga 4 persen per tahun sejak 1990-an, dengan peningkatan hingga 50 persen pada individu di bawah 50 tahun.
Gejala kanker kolorektal yang perlu diperhatikan termasuk perubahan kebiasaan buang air besar, penurunan berat badan tanpa sebab, kelelahan, nyeri perut, dan terutama darah dalam tinja. Gejala ini sering diabaikan atau salah diartikan sebagai kondisi umum lainnya, sehingga keterlambatan diagnosis menjadi masalah utama.
Faktor risiko kunci meliputi gaya hidup seperti konsumsi daging olahan dan berat badan berlebih. Penelitian menunjukkan bahwa beberapa pasien muda tidak memenuhi kriteria risiko tinggi, menunjukkan kompleksitas faktor lingkungan yang berkontribusi terhadap penyakit ini. Penelitian lebih lanjut is diperlukan untuk memahami pengaruh dari lingkungan dan makanan, termasuk dampak mikro plastik dalam kolorektal.
Sekitar 15 hingga 20 persen kasus awal kanker kolorektal disebabkan oleh kondisi genetik seperti sindrom Lynch dan familial adenomatous polyposis. Skrining genetik berguna bagi individu dengan riwayat keluarga yang relevan. Dikenali lebih awal, kanker kolorektal lebih mungkin untuk disembuhkan melalui operasi jika didiagnosis pada tahap awal.
Pengujian dengan kolonoskopi adalah standar untuk diagnosis kanker kolorektal. Di Amerika, kolonoskopi dianjurkan setiap 10 tahun mulai usia 45 tahun, meskipun semakin banyak kasus pada individu yang lebih muda. Perawatan bagi pasien muda memerlukan penyesuaian khusus, termasuk ujian genetik untuk kondisi keturunan, dukungan psikologis, dan pertimbangan untuk kesehatan reproduksi saat merencanakan kehamilan.
Kesadaran dan pendidikan tentang kanker kolorektal dini sangat penting. Intervensi personal sesuai dengan kondisi individu, terutama dengan riwayat keluarga, dapat meningkatkan angka kelangsungan hidup. Penelitian terbaru semakin fokus untuk memahami penyebab di balik kenaikan kasus kanker kolorektal pada orang muda, demi mengoptimalkan perawatan dan kualitas hidup pasien, serta untuk mengurangi dampak penyakit ini.
Kanker kolorektal dini menjadi tantangan kesehatan masyarakat yang signifikan, dipicu oleh interaksi kompleks antara faktor genetik dan lingkungan. Pendidikan dan deteksi dini sangat penting untuk meningkatkan angka kelangsungan hidup. Dengan pendekatan perawatan yang disesuaikan, terutama untuk pasien muda, diharapkan hasil perawatan dan pemahaman tentang penyakit ini dapat diperbaiki, serta dampaknya dapat diminimalisir.
Sumber Asli: www.dailymail.co.uk