Panel Ahli Bahas Tingginya Angka Kanker Kolorektal di Ashland County

Panel ahli di Ashland County membahas tingginya angka kanker kolorektal yang meningkat di kalangan warga. Hanya 48% orang yang memenuhi syarat telah menjalani skrining. Kanker ini juga lebih umum terjadi pada individu berusia di bawah 55 tahun. Pentingnya peningkatan kesadaran dan pengurangan stigma seputar topik ini menjadi fokus utama.

Panel ahli membahas tingginya angka kanker kolorektal di Ashland County, dengan penekanan pada pentingnya pembicaraan mengenai masalah yang sering dianggap tabu ini. Jenny Keesee dari Ashland County Cancer Association menekankan perlunya diskusi terbuka untuk menghindari masalah yang terabaikan. Acara ini diadakan di University Hospitals Samaritan dan disponsori oleh Ashland County Health Department, meskipun hanya dihadiri sekitar 20 orang.

Angka kanker di Ashland County menunjukkan 340 kasus baru dari 2016 sampai 2020, dengan kanker kolorektal menyumbang 10,5% dari diagnosis tersebut. Namun, kanker kolorektal juga menyebabkan 13,5% dari kematian kanker, menandakan bahwa prevalensinya cukup tinggi dibandingkan rata-rata negara bagian dan nasional. Jumlah kasus juga menunjukkan tren menuju usia yang lebih muda, dengan satu dari lima kasus terjadi pada individu di bawah 55 tahun.

Panelis mempertanyakan faktor penyebab tingginya kasus kanker kolorektal, meski tidak ada jawaban pasti. Beberapa faktor seperti genetik, riwayat keluarga, serta gaya hidup berkontribusi terhadap insiden kanker ini. Data menunjukkan hanya 48% penduduk usia 50-75 tahun di Ashland yang telah menjalani skrining, jauh di bawah rata-rata negara bagian dan nasional, sementara 79% yang mengaku telah discreen.

Vickie Taylor dari Ashland County Health Department meragukan akurasi data tersebut. Kepedulian selanjutnya adalah menelusuri faktor lingkungan yang mungkin berkontribusi, seperti potensi pencemaran industri. Pada bulan Maret, yang merupakan Bulan Kesadaran Kanker Kolorektal, upaya perlu ditingkatkan untuk menghilangkan stigma dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya skrining. Nancy Wasen, seorang penyintas kanker, juga berbagi pengalamannya untuk mendorong orang lain melakukan skrining dan berbagi pengetahuan.

Untuk menentukan risiko, ada dua kategori: risiko rendah dan risiko sedang. Mereka yang memiliki riwayat kanker, riwayat keluarga, atau penyakit radang usus berada dalam kategori risiko sedang dan disarankan untuk melakukan skrining lebih awal. Rekomendasi terbaru menyebutkan bahwa skrining sebaiknya dilakukan mulai usia 45, dan lebih awal bagi mereka dengan faktor risiko tertentu.

Kanker kolorektal menjadi masalah kesehatan yang signifikan di Ashland County, dengan tingginya angka insiden dan mortalitas. Pentingnya pembicaraan terbuka dan peningkatan kesadaran serta skrining dapat membantu menurunkan angka tersebut. Pemahaman tentang risiko dan faktor penyebab akan membantu masyarakat dalam mendeteksi kanker lebih dini. Upaya kolaboratif antara berbagai pihak diperlukan untuk memerangi stigma dan meningkatkan partisipasi dalam skrining kanker.

Sumber Asli: www.ashlandsource.com

About Malik Johnson

Malik Johnson is a distinguished reporter with a flair for crafting compelling narratives in both print and digital media. With a background in sociology, he has spent over a decade covering issues of social justice and community activism. His work has not only informed but has also inspired grassroots movements across the country. Malik's engaging storytelling style resonates with audiences, making him a sought-after speaker at journalism conferences.

View all posts by Malik Johnson →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *