Penelitian oleh Mayo Clinic menemukan mutasi KRAS ctDNA sebagai prediktor kuat penyebaran kanker pankreas dan tingkat kelangsungan hidup. Sejumlah pasien PDAC yang memiliki mutasi ini menunjukkan prognosis yang lebih buruk. Uji ini seharusnya menjadi standar dalam diagnosis awal, sehingga mendukung keputusan perawatan yang lebih terarah.
Penelitian baru dari Mayo Clinic menemukan mutasi genetik spesifik, KRAS ctDNA, sebagai indikator kuat risiko penyebaran kanker dan tingkat surviver untuk pasien dengan adenokarsinoma pankreas (PDAC). Uji darah dan cairan perut yang tersedia secara klinis mengidentifikasi keberadaan mutasi ini, yang sering terlewat oleh tes saat ini, sehingga mempersulit diagnosis.
PDAC adalah jenis kanker agresif yang sering terdiagnosis setelah kanker menyebar ke bagian lain tubuh. Temuan ini, yang diterbitkan di Annals of Surgical Oncology, dapat membantu dokter dan pasien dalam merencanakan pengobatan yang lebih tepat berdasarkan risiko penyebaran kanker.
“Ini adalah kemajuan besar untuk adenokarsinoma pankreas,” kata Dr. Mark Truty, onkolog bedah hepatobilier dan pankreas. Ia menjelaskan bahwa informasi mengenai status KRAS akan memudahkan pengambilan keputusan dalam perawatan kanker.
Studi ini melibatkan hampir 800 pasien, dengan 20%-30% menunjukkan mutasi KRAS terdeteksi dalam darah atau peritoneum. Pasien tanpa pengobatan sebelumnya paling banyak memiliki mutasi ini, sehingga pengujian ctDNA disarankan dilakukan sebelum perawatan untuk hasil terbaik.
Pengujian terhadap 104 pasien menunjukkan 14% memiliki mutasi KRAS ctDNA, berhubungan dengan kanker lebih lanjut dan tingkat kelå˜an yang lebih rendah. Pengujian cairan abdominal menunjukkan 29% mengalami hal serupa, menunjukkan prognosis buruk.
Sementara pembedahan adalah satu-satunya pengobatan yang diketahui, banyak pasien mengalami penyebaran setelahnya. Tes ini membantu mengidentifikasi pasien yang mungkin memerlukan terapi tambahan seperti kemoterapi sebelum operasi. Pada pasien tanpa mutasi KRAS, tes ini kurang konklusif.
“Studi besar ini memberi pemahaman yang lebih jelas untuk interpretasi hasil tes dan peningkatan perawatan pasien,” tambah Dr. Jennifer Leiting, ahli bedah hepatobilier dan pankreas. Penelitian tersebut menyarankan agar tes ini menjadi standar diagnosis awal untuk PDAC, sehingga memungkinkan stratifikasi risiko yang lebih personal.
“Kemampuan diagnostik yang ditingkatkan ini memberikan harapan bagi pasien dan keluarga yang menghadapi penyakit ini,” kata Dr. Truty. Temuan ini menunjukkan kemajuan dalam pengujian genetik yang berdampak langsung pada perawatan pasien.
Penelitian Mayo Clinic mengidentifikasi mutasi KRAS ctDNA sebagai indikator penting untuk penyebaran kanker pankreas dan tingkat kelangsungan hidup. Hasil ini dapat membantu dokter merencanakan perawatan yang lebih efektif dan menyesuaikan strategi pengobatan bagi pasien PDAC. Uji genetik ini berpotensi menjadi bagian penting dari diagnosis awal PDAC, memberikan harapan bagi pasien dan keluarganya.
Sumber Asli: www.newswise.com