CA19-9 bersama biopsis cair eksosom menunjukkan potensi sebagai biomarker dini untuk kanker pankreas. Studi PANXEON akan menguji efektivitasnya. Hasil awal menunjukkan akurasi tes yang tinggi untuk deteksi stadium awal. Harapan untuk ketersediaan tes bagi pasien berisiko tinggi dalam beberapa tahun mendatang.
CA19-9 sebagai biomarker yang dipadukan dengan biopsis cair berbasis eksosom menunjukkan potensi untuk deteksi dini kanker pankreas. Menurut Dr. Ajay Goel, kombinasi ini sedang diteliti lebih lanjut dalam studi prospektif PANXEON untuk mengkonfirmasi efektivitasnya. Penelitian sebelumnya menunjukkan CA19-9 sendiri memiliki area di bawah kurva (AUC) 0,88 untuk semua tahap PDAC dan 0,86 untuk tahap I dan II. Dengan biopsis cair, AUC meningkat menjadi 0,99.
Dr. Goel menjelaskan bahwa kanker pankreas sering terdiagnosis saat sudah lanjut, menghambat kemungkinan perawatan bedah. “Jika kita dapat menemukannya lebih awal, kita dapat melakukan pengobatan bedah,” jelasnya. CA19-9 merupakan biomarker utama, namun kurang akurat untuk diagnosis dini. Oleh karena itu, penelitian terfokus pada pengembangan biomarker baru yang sensitif dan spesifik untuk tahap awal kanker.
Uji darah yang sedang diteliti dapat mengidentifikasi 91% kasus stadium I atau II PDAC. Kombinasi dengan CA19-9 meningkatkan akurasi hingga 97%. Penelitian dilakukan dengan melibatkan sekitar 1500 pasien dan subjek sehat di berbagai negara. Jika terbukti efektif, diharapkan tes ini dapat tersedia untuk individu dengan risiko tinggi dalam beberapa tahun mendatang.
Saat ini, teknologi ini sedang dilisensikan kepada perusahaan bioteknologi untuk uji klinis lebih lanjut. Populasi yang akan diuji termasuk mereka yang berisiko tinggi, seperti yang memiliki riwayat keluarga kanker pankreas, risiko mutasi tertentu, dan diabetes baru onset. Jika hasilnya memuaskan, tes ini bisa segera digunakan di pasar.
CA19-9 dan biopsis cair berpotensi menjadi biomarker diagnostik penting untuk deteksi dini kanker pankreas. Penelitian berlangsung dalam studi prospektif PANXEON agar dapat mengkonfirmasi hasil dan akurasi tes. Dengan fokus pada pasien berisiko tinggi, teknologi ini diharapkan dapat tersedia untuk membantu diagnosis dini dalam beberapa tahun ke depan.
Sumber Asli: www.onclive.com