Uji coba inovatif menunjukkan janji terapi baru untuk kanker pankreas melalui inhibitor RAS. Ron Solomon, pasien yang berpartisipasi, melaporkan tidak merasakan efek samping, sementara dokter optimis terhadap kemajuan yang mungkin dicapai.
Penelitian terbaru menunjukkan harapan baru bagi pasien kanker pankreas melalui sebuah uji coba inovatif. Terapi ini berbeda dari obat tradisional, serta menunjukkan hasil yang menjanjikan terutama bagi pasien dengan kanker pankreas. Ron Solomon yang berpartisipasi dalam uji coba ini memiliki mutasi gen yang membuatnya menjadi kandidat baik untuk terapi ini.
Dr. Davendra Sohal menjelaskan bahwa mutasi gen tersebut menjadi target untuk obat-obatan yang bukan obat kemoterapi tradisional. “Ini adalah obat yang paling menjanjikan untuk kanker pankreas dan kanker lainnya,” jelas Sohal mengenai inhibitor RAS. Penelitian menunjukkan bahwa inhibitor RAS dapat menargetkan protein yang mengendalikan pertumbuhan sel kanker.
Salah satu aspek paling menggembirakan dari uji coba ini adalah Solomon tidak merasakan sakit akibat obat baru tersebut. Ia merasa beruntung dan berharap banyak. Obat dalam bentuk pil dikonsumsi setiap hari dan Solomon dipantau setiap minggu untuk efek samping.
Dr. Sohal berharap Solomon merespons pengobatan ini meski belum dapat dipastikan kemajuan spesifiknya. Uji coba ini berlangsung di berbagai lokasi di seluruh negara dengan harapan hasil yang positif.
Uji coba kanker yang inovatif ini menawarkan harapan baru bagi pasien kanker pankreas dengan pengobatan yang lebih efektif. Dengan menggunakan inhibitor RAS, penelitian ini berusaha mengubah cara tubuh melawan kanker. Meski hasilnya belum pasti, ada optimisme bagi pasien seperti Ron Solomon yang tidak merasakan efek samping dari silakan yang dijalani.
Sumber Asli: local12.com