Apakah Gula Menyebabkan Kanker?

Gula penting bagi tubuh, tapi kelebihan kalori dari gula bisa menyebabkan obesitas, meningkatkan risiko kanker. Penting untuk membatasi gula tambahan, membaca label makanan, dan lebih memilih gula alami untuk menjaga kesehatan.

Gula memang memberi energi bagi setiap sel di tubuh kita, termasuk sel kanker. Namun, menurut penelitian, mengonsumsi gula tidak secara langsung menyebabkan kanker atau memperburuk penyebarannya. Sebaliknya, kelebihan kalori dari gula dapat menyebabkan obesitas, yang meningkatkan risiko kanker dan penyakit lainnya.

Di sisi lain, gula sangat penting untuk fungsi organ vital tubuh. Namun, konsumsi gula yang berlebihan dapat menyebabkan kenaikan berat badan yang tidak sehat. Oleh karena itu, penting untuk membatasi asupan gula tambahan. Menurut American Heart Association, wanita sebaiknya tidak mengonsumsi lebih dari enam sendok teh (25 gram) gula tambahan per hari, dan pria tidak lebih dari sembilan sendok teh (36 gram) per hari.

Sumber utama gula tambahan dalam diet Amerika termasuk minuman manis, makanan penutup, dan camilan manis. Banyak makanan, seperti saus pasta dan dressing salad, juga mengandung gula tersembunyi. Oleh karena itu, penting untuk membaca label makanan dan mencari tahu apa saja yang terkandung di dalamnya. Kata “gula” biasanya menjadi petunjuk pertama bahwa produk tersebut tinggi gula. Nama-nama lain yang merujuk pada gula harus diwaspadai, seperti fruktosa dan glukosa.

Sebagai alternatif, pilihlah gula alami seperti molase, nektar agave, madu, dan sirup maple yang mengandung vitamin dan mineral. Ketika menggantikan gula, gunakan bumbu seperti kayu manis atau jahe, dan pilih minuman tanpa gula. Meski pemanis buatan seperti aspartame dan sukralosa sebagian besar tidak memiliki nilai gizi, ada bukti yang menyebutkan potensi hubungan mereka dengan kanker, sehingga sebaiknya batasi penggunaannya.

Kesimpulannya, gula dalam jumlah kecil dapat menjadi bagian dari diet seimbang. Mengonsumsi gula dari buah-buahan segar lebih baik dibandingkan makanan olahan, karena buah tidak hanya memuaskan keinginan manis tetapi juga menambah asupan gizi untuk mengurangi risiko kanker.

Gula tidak secara langsung menyebabkan kanker, tetapi konsumsinya berlebihan dapat mengarah pada obesitas, yang meningkatkan risiko kanker. Oleh karena itu, batasi gula tambahan, baca label makanan, dan fokuslah pada sumber gula alami agar tetap menjaga asupan gizi yang sehat.

Sumber Asli: www.mdanderson.org

About Malik Johnson

Malik Johnson is a distinguished reporter with a flair for crafting compelling narratives in both print and digital media. With a background in sociology, he has spent over a decade covering issues of social justice and community activism. His work has not only informed but has also inspired grassroots movements across the country. Malik's engaging storytelling style resonates with audiences, making him a sought-after speaker at journalism conferences.

View all posts by Malik Johnson →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *