Avapritinib berhasil mengurangi ukuran tumor pada anak dan remaja dengan glioma tinggi derajat. Penelitian menunjukkan 3 dari 8 pasien bereaksi positif terhadap pengobatan. Avapritinib telah disetujui untuk pengobatan tumor gastrointestinal dan berpotensi efektif dalam glioma yang terkait mutasi PDGFRA.
Avapritinib, obat yang disetujui, terbukti efektif mengurangi ukuran tumor pada anak-anak dan remaja dengan glioma tinggi derajat yang resisten terhadap pengobatan. Penelitian dilakukan di University of Michigan dengan Carl Koschmann, MD, melaporkan bahwa dari delapan pasien, tiga menunjukkan tumor yang menyusut. Hasil ini dipublikasikan dalam jurnal Cancer Cell.
Glioma tinggi derajat (HGG) merupakan penyebab utama kematian terkait kanker pada anak, dan mutasi dalam gen PDGFRA berkontribusi terhadap perkembangan jenis tumor ini. Avapritinib, inhibitor tirosin kinase generasi baru, secara selektif menargetkan PDGFRA dan telah disetujui di AS untuk penyakit tertentu yang terkait dengan tumor gastrointestinal.
Penelitian di University of Michigan, Dana Farber Cancer Institute, dan Medical University of Vienna menunjukkan potensi avapritinib dalam menghadapi HGG yang terkait dengan PDGFRA. Dari 261 sampel HGG pediatrik, 15% menunjukkan mutasi PDGFRA. Avapritinib menunjukkan potensi tertinggi dalam pengujian terhadap sel-sel glioma.
Avapritinib berhasil menembus otak dan sumsum tulang pada tikus sehat, mencapai konsentrasi yang cukup efektif untuk memengaruhi jaringan target. Eksperimen pada model tikus menunjukkan bahwa pengobatan ini mengurangi pertumbuhan tumor dan memperpanjang umur tikus.
Dalam fase terapi awal, avapritinib diuji pada delapan pasien anak dan remaja, dengan hasil menunjukkan sepertiga dari pasien mengalami respons positif. Dengan periode hidup bebas progresi rata-rata 2.8 bulan, hasil ini memberikan harapan untuk penggunaan avapritinib dalam pengobatan HGG, meski pengobatan lanjutan diperlukan untuk meningkatkan hasil.
Avapritinib menunjukkan potensi yang menjanjikan dalam pengobatan glioma tinggi derajat pada anak dan remaja, dengan hasil awal yang mencerminkan pengurangan ukuran tumor. Temuan ini mendukung usaha lebih lanjut dalam pengembangan terapi kanker, meskipun kombinasi dengan obat lain akan mendukung kemajuan lebih signifikan. Penelitian berlanjut untuk mengeksplorasi strategi pengobatan yang lebih efektif.
Sumber Asli: rarecancernews.com