Pedoman Baru Skrining Kanker Paru: Kesenjangan Akses dan Solusi

Pedoman baru skrining kanker paru-paru meningkatkan jumlah skrining, tetapi masih ada kesenjangan dalam akses untuk populasi rentan. Penelitian menunjukkan bahwa banyak orang di daerah pedesaan dan yang tidak terasuransi masih menghadapi hambatan untuk mendapatkan skrining yang diperlukan. Kerjasama dengan komunitas lokal dapat membantu meningkatkan kesadaran dan mengurangi ketidakpercayaan terhadap proses skrining.

Pedoman baru untuk skrining kanker paru-paru yang diperbarui pada tahun 2021 memungkinkan lebih banyak orang untuk di-screening, namun masih terdapat kesenjangan dalam akses untuk populasi yang rentan, terutama di daerah pedesaan dan yang tidak diasuransikan. Penelitian dari Sylvester Comprehensive Cancer Center menunjukkan bahwa meskipun jumlah skrining meningkat, masih banyak individu yang tidak mendapatkan akses yang memadai.

Kanker paru-paru merupakan penyebab utama kematian akibat kanker di AS, dan deteksi dini melalui skrining dapat meningkatkan efektivitas pengobatan. Skrining menggunakan CT dosis rendah diperkenalkan sebagai alat untuk mendeteksi kanker paru-paru pada tahap awal. Pedoman screening baru mula-mula memperluas cakupan usia dan riwayat merokok, merangsang lonjakan jumlah skrining di tahun pertama setelah perubahannya.

Data menunjukkan 47.08% dari individu berisiko tinggi sekarang diperbarui dalam skrining pasca pembaruan pedoman, tapi angka ini jauh dari ideal, terutama di antara pasien yang tidak memiliki asuransi atau penyedia layanan kesehatan primer. Ini menunjukkan perlunya mengatasi halangan struktural, termasuk kebutuhan rujukan untuk screening dan kurangnya pemahaman tentang kelayakan.

Biaya juga menjadi faktor penghalang, di mana sebagian besar skrining dibayar oleh asuransi, sedangkan tanpa asuransi biaya dapat mencapai ratusan dolar, sementara banyak negara bagian menawarkan program untuk mendukung akses biaya rendah. Namun, peringatan bahwa skrining kanker bukan hanya permintaan sekali; diskusi lanjutan dan pengujian mungkin diperlukan untuk pemeriksaan lanjutan.

Di daerah pedesaan, jarak transportasi ke fasilitas skrining dapat menjadi kendala. Oleh karena itu, tim outreach komunitas seperti Game Changer Bus di Sylvester dikerahkan untuk memberdayakan populasi yang kurang terlayani melalui peningkatan kesadaran dan pemahaman tentang skrining kanker paru-paru. Kerja sama dengan organisasi lokal dan figur kepercayaan dapat mengatasi ketidakpercayaan dan memberikan edukasi yang relevan secara budaya untuk meningkatkan skrining.

Pedoman baru telah memperluas akses skrining kanker paru-paru, tetapi kesenjangan masih ada, terutama di kalangan populasi yang tidak terlayani dan tidak diasuransikan. Penting untuk mengatasi hambatan struktural dan biaya serta meningkatkan edukasi dan aksesibilitas melalui kolaborasi dengan komunitas lokal. Kesadaran akan perlunya skrining yang rutin dan deteksi dini akan sangat penting untuk menyelamatkan nyawa.

Sumber Asli: southfloridahospitalnews.com

About Malik Johnson

Malik Johnson is a distinguished reporter with a flair for crafting compelling narratives in both print and digital media. With a background in sociology, he has spent over a decade covering issues of social justice and community activism. His work has not only informed but has also inspired grassroots movements across the country. Malik's engaging storytelling style resonates with audiences, making him a sought-after speaker at journalism conferences.

View all posts by Malik Johnson →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *