Pemindaian PSMA-PET/CT dapat mengidentifikasi metastasis nodus supraklavikula pada pasien kanker prostat baru didiagnosis, dengan prevalensi 7,9% terlihat pada penelitian di Nairobi. Hal ini menyoroti perlunya mempertimbangkan area ini dalam diagnosis dan melakukan penelitian lebih lanjut untuk mengevaluasi nilai prognostiknya.
Sebuah penelitian yang dipimpin oleh radiolog di Nairobi, Kenya menunjukkan bahwa pemindaian PET/CT dengan agen pencitraan membran spesifik prostat (PSMA) dapat mengidentifikasi metastasis nodus supraklavikula pada pasien kanker prostat yang baru didiagnosis. Temuan ini melibatkan 998 pasien, dengan 240 di antaranya sebagai kelompok analisis untuk penentuan staging awal penyakit. Hasil menunjukkan prevalensi metastasis nodus SC mencapai 7,9%, di mana sebagian besar pasien dengan metastasis ini juga mengalami metastasis skeletal.
Para peneliti mencatat bahwa meskipun mayoritas pasien kanker prostat metastatik menunjukkan metastasis pada tulang dan nodus regional, keberadaan metastasis pada lokasi yang tidak biasa, seperti nodus supraklavikula, perlu diperhatikan. Pada kelompok studied, usia median saat presentasi adalah 68 tahun, dengan tingkat PSA median 37, serta sebagian besar pasien berada dalam stadium IV dan dianggap berisiko tinggi.
Para peneliti menekankan bahwa nodus supraklavikula harus menjadi fokus dalam evaluasi diagnosis dan tindak lanjut pasien kanker prostat, serta perlunya penelitian lebih lanjut mengenai nilai prognostik dari metastasis di lokasi ini. Mereka menegaskan bahwa signifikansi prognostik dari metastasis nodus supraklavikula dalam kanker prostat membutuhkan penelitian lebih lanjut.
Penelitian ini mengungkapkan pentingnya pemantauan nodus supraklavikula pada pasien kanker prostat, terutama di Sub-Sahara Afrika, di mana diagnosa terlambat sering terjadi. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memahami implikasi prognostik dari metastasis ini serta tindakan yang optimal dalam diagnosis dan tindak lanjut medis.
Sumber Asli: www.auntminnie.com