Penyintas kanker anak berisiko tinggi terhadap penyakit kardiovaskular akibat terapi kardiotoksik. AHA mengeluarkan pernyataan ilmiah terkait efek jangka panjang dari pengobatan tersebut, termasuk antracyclines dan radioterapi. Keberadaan terapi baru juga menambah kompleksitas risiko kardiovaskular, sementara penerapan pemantauan dan pengelolaan pasca-terapi sangat penting.
Survivor kanker anak rentan terhadap penyakit kardiovaskular, baik dalam jangka pendek maupun panjang, dengan pengakuan meningkat terhadap terapi kanker yang bersifat kardiotoksik. Asosiasi Jantung Amerika (AHA) menerbitkan pernyataan ilmiah tentang penyakit kardiovaskular mengenai pasien pediatrik yang diobati kanker.
Pernyataan ilmiah ini menunjukkan bahwa hampir semua terapi kanker memiliki risiko jangka pendek atau panjang dalam mengembangkan penyakit kardiovaskular. Anak-anak yang diobati untuk kanker mungkin lebih rentan karena usia muda mereka dan harapan hidup yang lebih panjang setelahnya.
Ketua pernyataan, Thomas D. Ryan, M.D., Ph.D., mencatat bahwa 5% diagnosis kanker baru terjadi pada anak-anak, dan dengan tingkat kel存存五年的生存率超过85%,目前有约50万名儿童癌症生存者,面临治疗相关心血管疾病的风险。
Risiko terapi kardiotoksik seperti disfungsi ventrikel sistolik, penyakit arteri koroner, dan aritmia semakin diakui. Kemoterapi antracycline dan radioterapi yang diarahkan ke dada telah menjadi fokus penelitian dalam hal dampak negatif terhadap jantung, meskipun tindakan perlindungan kardiak sudah diterapkan.
Ada pengakuan bahwa pengobatan terbaru dapat menyebabkan profil kardiotoksik baru. Antracycline, sebagai terapi kanker yang umum digunakan untuk anak-anak, menunjukkan risiko kardiotoksisitas tergantung dosis. Hasil studi internasional menunjukkan perbedaan risiko gagal jantung berdasarkan analog antracycline yang digunakan.
Pengobatan intensif seperti doxorubicin dapat meningkatkan risiko gagal jantung hingga 7,2%. Data menunjukkan ada fenomena remodelasi yang berbeda pada penyintas jangka panjang yang mungkin disebabkan oleh radioterapi.
Radioterapi yang diarahkan ke dada menambah risiko penyakit kardiovaskular, terkait dengan penyakit arteri koroner dan gagal jantung. Meskipun teknik modern seperti terapi proton dapat mengurangi paparan, risiko akibat radioterapi masih menjadi perhatian.
Terapi kanker menggunakan penghambat kinase dan imunoterapi juga dapat mengakibatkan efek samping kardiovaskular, termasuk aritmia dan miokarditis, dengan dampak yang lebih dalam penelitian lebih lanjut.
Pernyataan ilmiah ini juga membahas pentingnya pemantauan, pertimbangan kardiometabolik, rehabilitasi jantung, dan pengelolaan kardiotoksisitas, menunjukkan arah penelitian untuk masa depan.
Pernyataan ilmiah AHA menggarisbawahi risiko kardiovaskular pada penyintas kanker anak akibat terapi kardiotoksik. Terapi seperti antracycline dan radioterapi memiliki efek jangka panjang pada kesehatan jantung, sementara perkembangan terapi baru juga menunjukkan keprihatinan tentang efek kardiotoksik. Pentingnya pemantauan dan pengelolaan jangka panjang di kalangan penyintas menjadi kunci untuk mengurangi risiko kardiovaskular di masa depan.
Sumber Asli: www.contemporarypediatrics.com