AGA merilis panduan tentang penggunaan CADe di kolonoskopi tanpa rekomendasi. Teknologi AI menunjukkan potensi dalam mendeteksi polip, tetapi dampaknya terhadap kanker kolorektal masih belum jelas. Rencana penelitian ke depan termasuk penyesuaian pedoman untuk praktisi, fokus pada hasil pasien, dan peningkatan transparansi dalam penelitian AI.
The American Gastroenterological Association (AGA) baru saja merilis panduan klinis terkait penggunaan sistem deteksi berbantuan komputer (CADe) dalam kolonoskopi namun tanpa rekomendasi tegas. Meskipun teknologi AI membantu mengidentifikasi polip kolorektal, dampaknya terhadap pencegahan kanker kolorektal masih diragukan. Kolonoskopi merupakan alat efektif dalam mendeteksi kanker ini.
Meskipun CADe meningkatkan tingkat deteksi polip, tidak jelas apakah ini berkontribusi pada penurunan kasus kanker. Benjamin Lebwohl, MD, AGAF mengungkapkan, “Kami yakin penggunaan AI akan menghasilkan lebih banyak polip yang diangkat dan lebih banyak kolonoskopi.” Namun, ia menekankan perlunya bukti lebih lanjut sebelum adopsi universal teknologi ini.
Dalam kajian tersebut, AGA berupaya mempertimbangkan panduan terkait deteksi polip. Hasil evaluasi menunjukkan CADe lebih banyak mendeteksi polip berisiko rendah. Hal ini dapat memicu kolonoskopi lanjutan yang mungkin tidak memberikan manfaat signifikan dalam pencegahan kanker. Shahnaz Sultan, MD, MHSc, AGAF menekankan bahwa AI harus lebih baik dari penglihatan manusia, mengatakan, “AI saat ini mendeteksi lesi yang mudah. Kami perlu versi 4.0 untuk mendeteksi polip yang sulit.”
AGA berencana memperbarui pedoman dalam satu hingga dua tahun ke depan menunggu data lebih lanjut tentang penggunaan CADe dan hasil pasien. Bidang penelitian mendatang termasuk:
1. Pedoman bagi praktisi: Kesehatan profesional didorong untuk mulai menggunakan CADe seiring perkembangan teknologi.
2. Fokus pada hasil pasien: Lebih baik memprioritaskan hasil, bukan hanya deteksi polip.
3. Penyesuaian surveilans: Interval kolonoskopi lanjutan perlu ditinjau.
4. Transparansi dalam penelitian AI: Data publik yang lebih banyak diperlukan untuk membandingkan dan meningkatkan model AI.
Panduan AGA menunjukkan potensi teknologi AI dalam deteksi polip kolorektal. Meski meningkatkan deteksi, dampaknya terhadap pencegahan kanker kolorektal masih diragukan. Penekanan pada kualitas hasil pasien serta transisi bertahap dalam adopsi teknologi menjadi penting. Penelitian lebih lanjut dan transparansi dalam data akan memperkuat pengembangan teknologi ini di masa depan.
Sumber Asli: healthcare-in-europe.com