Kemoterapi Terkait Penurunan Kesehatan Fisik Berkelanjutan pada Penyintas Kanker Payudara

Pasien kanker payudara yang menerima kemoterapi mengalami penurunan kesehatan fisik yang lebih besar dibandingkan dengan yang menerima terapi endokrin. Studi ini menyoroti pentingnya memahami dampak jangka panjang dari pengobatan dan perlunya penelitian lebih lanjut.

Penelitian menunjukkan bahwa pasien kanker payudara yang menerima kemoterapi mengalami penurunan kesehatan fisik yang lebih signifikan dibandingkan mereka yang hanya diobati dengan terapi endokrin. Dalam studi yang diterbitkan di JAMA Network Open, ditemukan bahwa penurunan kesehatan fisik paling besar dialami oleh pasien yang menerima kombinasi kemoterapi dan terapi endokrin dalam dua tahun pertama setelah diagnosis.

Dari analisis yang melibatkan 15,392 wanita, 2,566 di antaranya didiagnosis kanker payudara. Rincian lebih lanjut menunjukkan bahwa 82.2% dari pasien memiliki tumor positif reseptor hormon, dengan mayoritas pasien berusia sekitar 54 tahun dan tidak memiliki diabetes. Hasil penilaian kesehatan fisik dilakukan dengan instrumen PROMIS Global Health v1.2, yang mencakup berbagai aspek kesehatan fisik dan fungsi sehari-hari.

Setelah lima tahun, hasil menunjukkan bahwa pasien yang menerima kemoterapi memiliki skor kesehatan fisik yang lebih buruk dibandingkan mereka yang hanya mendapatkan terapi endokrin. Menurut Dr. Clara Bodelon, penting bagi pasien dan tim medis untuk memahami konsekuensi jangka panjang dari pengobatan untuk membuat keputusan yang tepat bagi setiap pasien.

Dengan penemuan ini, diharapkan akan ada peningkatan kesadaran tentang dampak jangka panjang dari pengobatan kanker payudara, dan perlunya penelitian lebih lanjut untuk memahami konsekuensi kesehatan dari perawatan ini.

Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa kemoterapi dapat menyebabkan penurunan kesehatan fisik yang lebih signifikan pada pasien kanker payudara dibandingkan dengan terapi endokrin. Penelitian ini menekankan perlunya kesadaran akan dampak jangka panjang dari perawatan serta membuat keputusan yang berinformasi bagi pasien dan pemangku kepentingan kesehatan.

Sumber Asli: www.oncnursingnews.com

About Samuel Miller

Samuel Miller is a veteran journalist with more than 20 years of experience in print and digital media. Having started his career as a news reporter in a small town, he rose to prominence covering national politics and economic developments. Samuel is known for his meticulous research and ability to present complex information in a reader-friendly manner. His dedication to the craft of journalism is matched only by his passion for ensuring accuracy and accountability in reporting.

View all posts by Samuel Miller →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *