Penelitian menunjukkan chemoradiation dengan cisplatin tidak meningkatkan kelangsungan hidup pada kanker serviks stadium awal dibandingkan radioterapi saja. Efek samping lebih tinggi pada grup chemoradiation. Vaksinasi HPV sangat penting dalam pencegahan kanker serviks.
Penelitian fase 3 menunjukkan bahwa chemoradiation adjuvan dengan cisplatin mingguan tidak meningkatkan hasil kel存langan secara signifikan dibandingkan dengan radioterapi adjuvan saja pada wanita dengan kanker serviks stadium awal yang memiliki faktor risiko menengah setelah histerektomi radikal. Standar saat ini untuk wanita dengan penyakit stadium awal dan faktor risiko menengah adalah radioterapi tunggal. Penulis utama, Sang Young Ryu, MD, menjelaskan bahwa hasil penelitian ini mengkonfirmasi bahwa kemoterapi cisplatin tidak merupakan alternatif yang lebih baik.
Studi NRG Oncology GOG-263 melibatkan 316 pasien dengan kanker serviks stadium I-IIA yang memiliki setidaknya dua faktor risiko menengah. Semua pasien menjalani histerektomi radikal dan limfadenektomi sebelum masuk studi. Mereka secara acak dibagi menjadi dua grup: satu menerima chemoradiation dan lainnya hanya radioterapi. Chemoradiation dilakukan dengan cisplatin mingguan (45 mg/m²) bersamaan dengan radioterapi hingga enam siklus.
Hasil menunjukkan bahwa chemoradiation tidak meningkatkan kelangsungan hidup bebas kekambuhan atau kelangsungan hidup keseluruhan. Ryu melaporkan bahwa tingkat kelangsungan hidup bebas kekambuhan selama 3 tahun adalah 88,5% (chemoradiation) dan 85,4% (radioterapi), sedangkan kelangsungan hidup keseluruhan adalah 97,2% dan 90,3%, masing-masing. Efek samping grade 3 atau 4 lebih sering terjadi pada grup chemoradiation (43% vs 15%).
Premal Thaker, MD, menggarisbawahi bahwa menambahkan kemoterapi tidak meningkatkan hasil jangka panjang dan berpotensi lebih berisiko. Selain itu, Thaker menekankan pentingnya pencegahan kanker serviks melalui vaksinasi HPV. Meskipun vaksin HPV telah tersedia lebih dari 15 tahun, cakupannya masih rendah dan banyak negara tidak mengikutsertakannya dalam program imunisasi nasional.
Studi ini didukung oleh National Cancer Institute tanpa adanya pengungkapan relevan dari Ryu dan Thaker.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa menambah kemoterapi dengan radioterapi pada pasien kanker serviks stadium awal tidak meningkatkan kelangsungan hidup, justru meningkatkan efek samping. Pentingnya pencegahan melalui vaksinasi HPV ditekankan untuk mengurangi kasus kanker serviks, yang dapat dicegah secara signifikan. Vaksin HPV efektif mengurangi insiden kanker serviks, meskipun cakupan globalnya masih rendah.
Sumber Asli: www.medscape.com