Menyikapi Kanker Kolorektal: Pentingnya Deteksi Dini dan Gaya Hidup Sehat

Hari Pencegahan Kanker pada 21 Maret mengacu pada pentingnya memahami dan mencegah kanker, terutama kanker kolorektal yang paling umum di Korea. Dengan 282.000 pasien baru serta pentingnya deteksi dini dan gaya hidup sehat, artikel ini menawarkan wawasan mengenai gejala, pengobatan, dan faktor risiko.

Setiap tahun, 21 Maret diperingati sebagai Hari Pencegahan Kanker. Dengan meningkatnya jumlah pasien kanker di Korea, penting untuk memahami kebiasaan gaya hidup yang dapat mencegah dan mengobati kanker, terutama kanker usus besar yang paling umum. Menurut Pusat Informasi Kanker Nasional, terdapat 282.000 kasus kanker pada tahun 2022, dan jika semua orang hidup hingga harapan hidup, dua dari lima pria dan satu dari tiga wanita akan terkena kanker.

Kanker kolorektal menduduki peringkat tertinggi dengan 33.158 kasus pada tahun 2022. Ini diikuti oleh kanker paru-paru (32.313), kanker payudara (29.528), kanker lambung (29.487), dan kanker prostat (27.754). Kanker kolorektal terjadi pada usus besar, biasanya dimulai dari adenoma kecil di lapisan mukosa yang tumbuh menjadi kanker dan menyebar ke organ lain.

Penting untuk memahami kedalaman invasi kanker dibandingkan dengan ukuran lesi. Kanker kolorektal dini terjadi jika tumor tumbuh hanya di lapisan submukosa. Meningkatnya jumlah kolonoskopi juga berdampak positif pada deteksi awal kanker kolorektal, yang sering kali tidak menunjukkan gejala. Gejala umum termasuk ketidaknyamanan perut, kram, gas, dan penurunan berat badan.

Faktor risiko kanker kolorektal meliputi obesitas, merokok, konsumsi alkohol, dan rendahnya asupan serat. Penyakit inflamasi usus seperti kolitis ulserativa juga meningkatkan risiko kanker kolorektal. Penanganan kanker kolorektal dini bisa dilakukan dengan pengobatan endoskopik atau pembedahan, tergantung pada ukuran dan lokasi tumor.

Perawatan kanker kolorektal harus dipilih secara menyeluruh dengan mempertimbangkan pola lesi dan kedalaman infiltrasi kanker. Diet seimbang sangat penting untuk mencegah kanker ini, dengan mengurangi konsumsi daging merah dan lemak hewani, dan memperbanyak serat dari sayuran dan buah.

Deteksi awal kanker kolorektal meningkatkan tingkat keberhasilan pengobatan. Endoskopi adalah tes paling akurat untuk kanker kolorektal, dan mereka yang memiliki riwayat keluarga kanker perlu menjalani kolonoskopi secara rutin. Usia prevalensi kanker kolorektal berada di tahun 60-an, namun adenoma bisa muncul pada usia 50-an, sehingga kolonoskopi dianjurkan untuk orang dewasa di atas 50 tahun setiap lima tahun.

Hari Pencegahan Kanker mengingatkan pentingnya memahami dan menangani kanker kolorektal, penyakit dengan kejadian tertinggi di Korea. Deteksi dini melalui kolonoskopi dan perubahan gaya hidup seperti diet seimbang sangat berperan dalam mencegah dan mengobati kanker ini. Kesadaran akan gejala dan faktor risiko juga kunci untuk meningkatkan angka kesembuhan di kalangan pasien kanker kolorektal.

Sumber Asli: www.mk.co.kr

About Samuel Miller

Samuel Miller is a veteran journalist with more than 20 years of experience in print and digital media. Having started his career as a news reporter in a small town, he rose to prominence covering national politics and economic developments. Samuel is known for his meticulous research and ability to present complex information in a reader-friendly manner. His dedication to the craft of journalism is matched only by his passion for ensuring accuracy and accountability in reporting.

View all posts by Samuel Miller →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *