Penelitian oleh Onder dan rekan menemukan bahwa sel retikuler fibroblastik (FRC) memainkan peran penting dalam menciptakan niche imun pada kanker paru-paru non-sel kecil, yang mendukung aktivasi sel T CD8+. Temuan ini membuka jalan untuk strategi terapeutik baru dalam pengobatan kanker.
Penelitian oleh Onder dan rekan-rekan telah menunjukkan peran penting sel retikuler fibroblastik (FRC) dalam menciptakan niche khusus yang mendukung aktivasi sistem kekebalan tubuh pada kanker paru-paru non-sel kecil (NSCLC). Cancers terdiri dari ekosistem kompleks, termasuk berbagai macam sel non-kanker dan terikat dalam matriks ekstraseluler yang telah diperbarui.
Lingkungan mikro tumor (TME) berbeda tergantung pada lokasi, tahap, dan karakteristik sel kanker. TME berperan penting dalam perkembangan kanker dengan mengatur proses seperti migrasi sel kanker dan respons kekebalan anti-kanker. Faktor yang sekresi dari TME, seperti sitokin dan metabolit, berperan dalam memodulasi respons ini.
Tiga mekanisme utama terlibat dalam respons imun terhadap sel kanker: aktivasi sel T CD8+, rekrutmen ke tumor, dan pemeliharaan sel T dalam keadaan aktif di niche khusus. TME mengontrol mekanisme ini melalui faktor sekresi yang mengatur aktivitas sel T. Sel fibroblas yang terkait dengan kanker (CAF) juga memainkan peran kunci dalam mempengaruhi respons imun.
CAF memiliki asal yang bervariasi dan dapat menyebabkan efek stimulasi atau penekanan pada kekebalan kanker. Mereka dikelompokkan ke dalam tiga tipe berdasarkan profil transkripsional: myCAF, iCAF, dan apCAF. Subtipe CAF tertentu, seperti myCAF, terbukti dapat menghalangi migrasi dan aktivitas sel T.
Onder dan tim menemukan subpopulasi CAF yang berperan dalam menciptakan struktur limfoid tersier (TLS) dan jalur sel T dalam TME. TLS, terletak di tepi tumor, berperan penting dalam mengatur respons imun dan menjadi indikator keberhasilan imunoterapi. Penelitian ini mengungkapkan bahwa CAF yang mengekspresikan CCL19 berperan penting dalam pembentukan niche khusus ini.
Dengan analisis transkriptomik sel tunggal, dua kelompok utama CAF yang mengekspresikan CCL19 diidentifikasi. FRC yang ditemukan berkontribusi pada regulasi imun dengan memfasilitasi migrasi dan aktivasi sel imun. Interaksi antara FRC dan sel T CD8+ sangat penting untuk aktivitas sel T di dalam TME kanker paru-paru.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penghapusan sel CCL19+ pada tikus menyebabkan peningkatan beban tumor, serta penurunan fungsi efector sel T. Penemuan ini menggarisbawahi pentingnya sel CCL19+ FRC dalam memperkuat fungsi sel T di TME.
Penelitian ini memberikan wawasan baru tentang asal sel FRC, yang berasal dari progenitor mural dan adventitial di jaringan paru-paru sehat. Meskipun FRC tidak sepenuhnya tepat dalam kategori CAF, mereka memiliki ekspresi gen yang menunjukkan karakteristik dari ketiga subtipe CAF. Strategi untuk merekayasa kembali FRC menjadi populasi yang mendukung kekebalan bisa membawa dampak yang signifikan untuk pengobatan kanker paru.
Studi ini menyoroti peran penting sel retikuler fibroblastik (FRC) dalam menciptakan lingkungan tumor yang mendukung respons imun anti-kanker pada kanker paru-paru non-sel kecil (NSCLC). FRC yang mengekspresikan CCL19 berperan krusial dalam membentuk niche yang mengatur aktivitas sel T, yang dapat meningkatkan potensi pengobatan kanker melalui pemahaman dan rekayasa populasi sel imun dalam TME.
Sumber Asli: www.nature.com