Terobosan Operasi Kanker Prostat Berikan Harapan untuk Fungsi Ereksi

Prosedur NeuroSafe dalam operasi kanker prostat menunjukkan kemampuan untuk meningkatkan peluang pria dalam mempertahankan fungsi ereksi pasca-operasi hingga hampir dua kali lipat dibandingkan metode standar. Uji coba yang menjanjikan ini juga menunjukkan bahwa penggunaan metode ini dapat mengurangi masalah ereksi secara signifikan. Namun, penelitian lanjutan masih diperlukan untuk memastikan keefektifan serta aksesibilitasnya di seluruh Inggris.

Sebuah metode baru dalam operasi kanker prostat hampir menggandakan peluang pria untuk mempertahankan fungsi ereksi pasca-operasi, dibandingkan dengan metode standar. Uji coba pertama yang komprehensif dilakukan di lima rumah sakit di Inggris, menilai prosedur yang dikenal sebagai NeuroSafe. Tujuannya adalah untuk melindungi saraf penting di sekitar prostat yang berperan dalam pembentukan ereksi.

Proses NeuroSafe memeriksa jaringan prostat yang diangkat selama operasi. Jika tumor terdeteksi sudah diangkat, lapisan luar prostat yang mengandung saraf dapat dibiarkan utuh, sehingga mengurangi risiko masalah ereksi. Prof Greg Shaw, pemimpin uji coba ini, menekankan bahwa prosedur ini memberi kepercayaan kepada ahli bedah untuk melestarikan sebanyak mungkin saraf.

Kanker prostat adalah jenis kanker yang paling umum di antara pria di Inggris, dengan sekitar 50.000 kasus setiap tahunnya. Sementara itu, secara global, hampir 1,5 juta pria didiagnosis dan 375.000 mati setiap tahun akibat penyakit ini. Kanker ini sering tidak menunjukkan gejala awal, menjadikannya “pembunuh diam” terutama di kalangan pria di atas usia 50 tahun.

Kemajuan dalam bedah robotik sekarang memungkinkan dokter untuk melakukan operasi “nerv-sparing” dengan lebih presisi, menghilangkan prostat yang terinfeksi sembari mempertahankan lapisan di sekitarnya. NeuroSafe ini memungkinkan pemantauan langsung selama operasi untuk memastikan tidak ada sel kanker yang tersisa.

Dalam percobaan tersebut, 344 pria tanpa riwayat disfungsi ereksi diacak antara NeuroSafe dan metode standar. Setelah satu tahun, 56% pasien dari metode standar melaporkan disfungsi ereksi berat, dibandingkan dengan 38% dari NeuroSafe. Hanya 23% dari metode standar yang melaporkan tidak ada atau hanya disfungsi ereksi ringan, dibandingkan dengan 39% dari NeuroSafe.

Dr. Matthew Hobbs dari Prostate Cancer UK menggarisbawahi pentingnya penelitian lebih lanjut untuk memastikannya. “Studi ini menjanjikan dan memberikan bukti bahwa teknik bedah inovatif dapat mengurangi disfungsi ereksi pada beberapa pria. Namun, masih diperlukan penelitian lebih jauh untuk memastikan keefektifannya dibandingkan teknik tradisional.

Prosedur NeuroSafe menawarkan harapan baru bagi pria yang menjalani operasi kanker prostat dengan meningkatkan kemungkinan mempertahankan fungsi ereksi. Meskipun hasil penelitian awal menunjukkan penurunan yang signifikan dalam tingkat disfungsi ereksi, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memahami efektivitas metode ini dan aksesibilitasnya di seluruh UK.

Sumber Asli: www.theguardian.com

About Chloe Kim

Chloe Kim is an innovative journalist known for her work at the intersection of culture and politics. She has a vibrant career spanning over 8 years that includes stints in major newsrooms as well as independent media. Chloe's background in cultural studies informs her approach to reporting, as she amplifies stories that highlight diverse perspectives and experiences. Her distinctive voice and thought-provoking articles have earned her a loyal following.

View all posts by Chloe Kim →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *