Penelitian menunjukkan bahwa tes urin dapat secara akurat mendeteksi kekambuhan kanker ginjal setelah operasi, potensi mengurangi frekuensi CT scan. Dari 15% pasien yang mengalami kekambuhan, tes mendeteksi 90% kasus. Studi lebih lanjut sedang dilakukan untuk memperkuat temuan ini.
Penelitian menunjukkan bahwa tes urin sederhana dapat mendeteksi kembali kanker ginjal pada pasien pasca operasi. Pasien yang terlibat di dalam penelitian ini didiagnosis dengan karsinoma sel ginjal sel jelas (ccRCC) yang tidak menyebar, dan sebagian besar pasien telah menjalani pengangkatan ginjal sepenuhnya. Kanker ini cenderung kembali pada sekitar 20% pasien dalam waktu satu hingga dua tahun setelah operasi.
Selama penelitian, pasien terus menjalani CT scan sebagai bagian dari pemantauan standar dan melakukan tes urin setiap tiga bulan. Tes ini menganalisis profil molekul gula dalam urin bernama glikosaminoglikan, memberi skor yang dikenal sebagai GAGome score. Dalam 18 bulan, 15% dari pasien mengalami kekambuhan kanker, dan tes urin berhasil mendeteksi 90% dari kasus ini.
Hasil lainnya menunjukkan bahwa tes urin dapat dengan akurat menyingkirkan lebih dari setengah pasien yang tetap bebas kanker. Saeed Dabestani dari Lund University mengatakan, “Jika ada tes urin yang bisa menunjukkan akurasi kekambuhan kanker, kita bisa mengurangi frekuensi CT scan yang diperlukan.” Peneliti saat ini merekrut pasien untuk studi AUR87A dengan hasil yang diharapkan pada akhir tahun ini.
Tes urin menawarkan pendekatan yang lebih nyaman dan efisien untuk memantau kekambuhan kanker ginjal, berpotensi mengurangi kebutuhan CT scan yang sering dilakukan. Hasil awal menunjukkan bahwa tes ini bisa menjadi alat yang penting dalam penanganan pasien pasca operasi.
Sumber Asli: www.standard.co.uk
