Pencarian Penyebab Kanker Usus Besar Pada Pasien Muda

Maret adalah Bulan Kesadaran Kanker Usus Besar. Peningkatan pencarian kolonoskopi menunjukkan minat pada tindakan pencegahan. Para ahli, termasuk Deepak Vadehra, meneliti penyebab kanker usus besar yang meningkat pada pasien muda, termasuk faktor genetik dan lingkungan. Lindsay Riggs berbagi pengalamannya dengan kanker usus besar tanpa riwayat keluarga, menekankan pentingnya mendengarkan tubuh dan deteksi dini.

Bulan Maret adalah Bulan Kesadaran Kanker Usus Besar, dengan perhatian meningkat terhadap tindakan pencegahan sepanjang tahun. Menurut Kyruus Health, pencarian mengenai kolonoskopi meningkat 65% tahun lalu, dan hampir 300% dari 2022 hingga 2024. Hal ini menunjukkan tingginya ketertarikan masyarakat akan masalah ini.

Deepak Vadehra, direktur Program Kanker Kolorektal di Roswell Park, menekankan penyebab meningkatnya kasus kanker usus besar pada pasien muda. Dia meneliti alasan mendasar fenomena ini dan menemukan banyak pasien muda mengalami kanker kolorektal tanpa riwayat genetik.

Vadehra menjelaskan beberapa kemungkinan faktor penyebab, termasuk penggunaan antibiotik dan pengaruh mikrobiome usus dari pola makan. Dia memperkirakan bahwa pada tahun 2030, angka kanker kolorektal pada usia 20-34 tahun akan meningkat 90%, dan kanker rektum meningkat lebih dari 124%.

Lindsay Riggs, pasien Vadehra, berbagi pengalamannya saat didiagnosis dengan kanker usus besar tanpa riwayat keluarga. Dia menekankan pentingnya mendengarkan tubuh dan mengadvokasi diri sendiri. Riggs mengajak orang untuk berbicara tentang kanker dan mencari dukungan dari komunitas.

Vadehra mengingatkan bahwa tidak ada usia yang terlalu muda untuk kanker usus besar dan mencatat gejala umum seperti perubahan kebiasaan buang air besar, nyeri perut, penurunan berat badan, kelelahan, dan darah dalam tinja. Deteksi dini sangat penting untuk meningkatkan kesempatan pengobatan yang berhasil.

Ia juga memperhatikan peningkatan kasus kanker saluran gastrointestinal lainnya dan menyarankan agar batasan usia untuk kolonoskopi mungkin akan diturunkan lebih jauh dari 45 tahun. Fokus utama saat ini adalah mengurangi batasan akses bagi pasien.

Peningkatan kasus kanker usus besar pada usia muda menjadi perhatian serius, dengan banyak yang tidak memiliki riwayat genetik. Kesehatan dan pola makan menjadi faktor penting, dan tidak ada usia yang terlalu muda untuk gejala kanker. Deteksi dini melalui pemantauan gejala sangat vital, dan ada kemungkinan usia pemeriksaan kolonoskopi akan diturunkan lebih jauh. Kesadaran dan advokasi menjadi kunci.

Sumber Asli: spectrumlocalnews.com

About Aisha Tariq

Aisha Tariq is an accomplished journalist with expertise spanning political reporting and feature writing. Her travels across turbulent regions have equipped her with a nuanced perspective on global affairs. Over the past 12 years, Aisha has contributed to various renowned publications, bringing to light the voices of those often marginalized in traditional media. Her eloquent prose and insightful commentaries have garnered her both reader trust and critical acclaim.

View all posts by Aisha Tariq →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *