Gula diperlukan untuk fungsi tubuh, tetapi harus dibatasi, terutama gula tambahan, yang terkait dengan peningkatan risiko kanker. Ahli gizi merekomendasikan batasan konsumsi gula untuk pria dan wanita dan menekankan pentingnya memilih makanan utuh.
Peran gula dalam risiko kanker perlu dipahami secara lebih dalam. Tidak semudah menjawab ya atau tidak jika menghindari gula dapat mengurangi risiko kanker. Tubuh kita memerlukan gula tertentu dari karbohidrat untuk berfungsi optimal. Paige Welsh, seorang ahli gizi terdaftar dari Cleveland Clinic, menjelaskan bahwa karbohidrat yang kita konsumsi, seperti soda, es krim, atau makanan sehat seperti buah dan roti gandum utuh, diubah menjadi glukosa, yang penting bagi otak dan pemulihan otot.
Semua sel, termasuk sel kanker, membutuhkan gula untuk energi. Namun, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa konsumsi gula secara langsung menyebabkan kanker atau memengaruhi pertumbuhan sel kanker. Yang perlu diperhatikan adalah gula tambahan, yang tidak terdapat secara alami dalam makanan dan dapat berkontribusi pada obesitas serta masalah kesehatan lainnya yang terkait dengan kanker.
Berapa banyak gula tambahan yang sebaiknya kita konsumsi? Welsh merekomendasikan agar perempuan membatasi konsumsi gula tambahan hingga 25 gram per hari, sementara pria hingga 36 gram per hari. Namun, semakin sedikit semakin baik, jadi penting untuk selalu memeriksa label makanan.
Secara umum, diet kita sebaiknya didominasi oleh makanan utuh yang mengandung gula alami, seperti buah. Jika ingin makan sesuatu seperti cokelat atau es krim, kuncinya adalah moderasi.
Gula memiliki peran penting dalam fungsi tubuh, namun konsumsi gula tambahan harus dibatasi. Terlalu banyak gula tambahan terkait dengan risiko kanker dan masalah kesehatan lainnya. Memilih makanan utuh dan moderasi dalam konsumsi makanan manis adalah kuncinya.
Sumber Asli: www.news4jax.com