Dosis Rendah Apixaban Mencegah VTE Berulang pada Kanker Setelah 6 Bulan

Studi API-CAT menemukan bahwa dosis rendah apixaban 2,5 mg dua kali sehari efektif mencegah VTE berulang pada pasien kanker dengan risiko perdarahan lebih rendah dibandingkan dosis penuh. Penelitian ini mungkin akan mendorong perubahan pedoman pengobatan antikoagulan setelah 6 bulan pada pasien kanker.

Dalam uji coba API-CAT, penggunaan dosis rendah apixaban (2,5 mg dua kali sehari) selama 12 bulan pada pasien kanker yang mengalami venous thromboembolism (VTE) menunjukkan efektivitas yang tidak kalah dibandingkan dengan dosis penuh (5 mg dua kali sehari) dalam mencegah VTE berulang. Dosis yang lebih rendah juga mengurangi komplikasi perdarahan yang relevan secara klinis. Temuan ini disampaikan dalam sesi ilmiah American College of Cardiology (ACC) 2025 dan diterbitkan di New England Journal of Medicine.

Isabelle Mahé, MD, PhD, penulis utama penelitian ini, menjelaskan bahwa pedoman internasional menyarankan pasien kanker mendapatkan terapi antikoagulan selama 6 bulan setelah VTE. Namun pertanyaan tentang perlunya perpanjangan terapi melampaui 6 bulan belum terjawab jelas. Meskipun risiko kekambuhan menurun, risiko perdarahan tetap signifikan, terutama karena harapan hidup pasien kanker terus meningkat.

Mahé menegaskan bahwa API-CAT bertujuan untuk menguji apakah dosis rendah apixaban tetap menawarkan perlindungan sambil mengurangi risiko perdarahan. Penelitian ini diharapkan dapat mendorong perubahan pedoman dalam pendekatan pengobatan pasien kanker.

Diego Sadler, MD, menanggapi hasil ini dengan keyakinan bahwa akan ada perubahan dalam praktik klinis. Ia menyatakan pentingnya data ini untuk populasi besar, mengingat tingginya insidensi kejadian emboli dalam pasien kanker. Dengan kemajuan terapi imunologi, pasien dengan kanker tahap lanjut kini dapat hidup lebih lama, dan penggunaan antikoagulan yang terus-menerus pada dosis rendah menjadi penting.

Dalam studi ini, 1.766 pasien dengan kanker aktif dan trombosis vena dalam (DVT) atau emboli paru diacak untuk menerima antikoagulan selama 12 bulan. Hasil utama menunjukkan tingkat kejadian VTE berulang sebesar 2,1% pada kelompok dosis rendah dan 2,8% pada dosis penuh, memenuhi kriteria noninferioritas. Komplikasi perdarahan terjadi pada 12,1% pasien yang menggunakan dosis rendah dibandingkan 15,6% pada dosis penuh.

Peneliti mencatat beberapa keterbatasan pada studi ini, termasuk kebingungan tentang pengobatan setelah 12 bulan dan variabilitas di antara kelompok ras/etnis. Pengujian lebih lanjut direncanakan untuk mengeksplorasi data lebih dalam terkait jenis kanker dan proporsi perdarahan. Simon Nobel, MD, mengapresiasi fokus penelitian ini pada perdarahan yang relevan bagi pasien dengan penyakit yang tidak dapat disembuhkan.

Penelitian API-CAT menunjukkan bahwa dosis rendah apixaban efektif dalam mencegah VTE berulang pada pasien kanker tanpa meningkatkan risiko perdarahan. Perluasan pedoman antikoagulan pasca 6 bulan bagi pasien kanker dapat diperlukan, mengingat harapan hidup yang meningkat. Temuan ini berpotensi mengubah praktik klinis dalam pengelolaan antibeku pada pasien kanker dengan VTE.

Sumber Asli: www.tctmd.com

About Jasper Nguyen

Jasper Nguyen is a highly respected journalist with a decade-long career focused on economics and technology. His growth as a reporter began at a local newspaper, where he honed his skills in storytelling and investigative techniques. Now, he regularly contributes insightful articles to major news platforms, analyzing the impact of technology on modern society. Recognized for his clear and accessible writing style, Jasper engages a wide array of readers from various backgrounds.

View all posts by Jasper Nguyen →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *