Studi terbaru membuktikan bahwa dosis rendah Eliquis memiliki efektivitas serupa dengan dosis penuh dalam mencegah kekambuhan bekuan darah pada pasien kanker, namun dengan risiko perdarahan yang lebih rendah. Penelitian ini melibatkan lebih dari 1.700 pasien dan hasilnya dipresentasikan di American College of Cardiology.
Dalam pengobatan pasien kanker, penggunaan dosis rendah Eliquis (apixaban) menunjukkan hasil yang menggembirakan. Penelitian yang dipresentasikan di Sesi Ilmiah Tahunan American College of Cardiology menunjukkan bahwa dosis rendah tidak hanya memiliki risiko perdarahan yang lebih sedikit, tetapi juga tingkat kekambuhan bekuan darah yang mirip dengan dosis penuh.
Studi ini melibatkan 1.766 pasien, di mana 866 menerima dosis 2,5 mg dua kali sehari, dan 900 lainnya menerima dosis 5 mg dua kali sehari. Semua pasien adalah penderita kanker aktif, termasuk kanker payudara, kolorektal, dan prostat, dan rata-rata 65.8% di antaranya memiliki kanker metastatik. Hasil diukur setelah 12 bulan perawatan.
Hasil menunjukkan bahwa hanya 2.1% dari pasien dengan dosis rendah mengalami kekambuhan bekuan darah, dibandingkan dengan 2.8% dari pasien dengan dosis penuh. Hasil untuk kasus tromboembolisme vena mayor juga sebanding, mendukung manfaat dosis rendah dalam mengurangi risiko perdarahan.
Hasil dari penelitian API-CAT ini menunjukkan bahwa perawatan yang diperpanjang dengan dosis rendah Eliquis adalah “noninferior” dibandingkan dengan perawatan dosis penuh dan mengurangi kejadian perdarahan klinis yang relevan. “Kami dapat mengatakan bahwa apixaban dosis rendah efektif dan lebih aman daripada dosis penuh,” ujar Isabelle Mahé, M.D., Ph.D. mengenai hasil ini.
Penelitian menunjukkan bahwa dosis rendah Eliquis aman dan efektif dalam mencegah kekambuhan bekuan darah pada pasien kanker, dengan risiko perdarahan yang lebih rendah dibandingkan dosis penuh. Dosis rendah dapat menjadi pilihan pengobatan jangka panjang bagi pasien kanker yang memerlukan antikoagulan.
Sumber Asli: www.managedhealthcareexecutive.com