Artikel ini membahas kemajuan terkini dalam pengobatan radiasi onkologi, menyoroti terapi radiasi berbimbing MRI dan terapi radiasi adaptif. Dr. Brandon Mancini juga membahas potensi theranostics dan perawatan untuk penyakit jinak, serta pentingnya mengintegrasikan data dalam praktik klinis.
Pengobatan radiasi yang adaptif dapat membantu menyesuaikan terapi berdasarkan faktor sementara yang dihadapi pasien saat menjalani perawatan kanker. Menurut Dr. Brandon Mancini, MD, MBA, FACRO, meskipun ada 2 obat theranostics yang disetujui FDA untuk kanker prostat dan tumor neuroendokrin, penggunaan terapi ini diperkirakan akan meluas seiring semakin banyak pasien yang memenuhi syarat.
Mancini, direktur medis di Bold Advanced Medical Future (BAMF) Health, menyoroti kemampuan praktik onkologi radiasi untuk terus memperbaiki spesifikasi terapi dan keamanan. Dua teknik yang menjadi sorotan adalah terapi radiasi berbimbing MRI yang memiliki profil efek samping yang lebih baik, dan terapi radiasi adaptif yang mengubah rencana penanganan berdasarkan faktor-faktor individual selama pengobatan.
Dia juga menunjukkan minat yang tinggi terhadap bidang theranostics yang berpotensi meluas ke indikasi lain di luar 2 persetujuan FDA saat ini. Paparan terus-menerus terhadap radiopharmaceutical dalam onkologi radiasi juga merupakan area yang sangat menarik untuk dikembangkan.
Mancini menambahkan bahwa incorporate pengobatan penyakit jinak, seperti osteoarthritis, menjadi penting dalam praktik klinis dengan data yang ada dan strategi implementasi di dalam pertemuan.
Dia menekankan, “Kemampuan untuk terus memperbaiki praktik dari segi spesifikasi terapi dan keselamatan adalah luar biasa. Terapi radiasi berbimbing MRI menunjukkan profil efek buruk yang lebih baik, sedangkan terapi radiasi adaptif dapat mengubah rencana perawatan sehari-hari berdasarkan perubahan ukuran tumor dan anatomi pasien.”
Kesimpulan dari diskusi ini menyoroti kemajuan dalam onkologi radiasi melalui teknik baru seperti terapi radiasi berbimbing MRI dan terapi radiasi adaptif, yang memungkinkan terapi lebih personalizasi. Selain itu, sambutan positif terhadap theranostics dan penanganan penyakit jinak menunjukkan arah baru dalam pengembangan terapi kanker. Pendekatan inovatif ini dapat mengubah praktik klinis dan meningkatkan perawatan pasien kanker di masa depan.
Sumber Asli: www.cancernetwork.com