Pengujian ctDNA (DNA tumor bersirkulasi) telah terbukti efektif dalam mengelola kanker kolorektal, dengan potensi untuk memperbaiki keputusan pengobatan dalam pengaturan adjuvan dan pengawasan. Studi menunjukkan bahwa pengujian MRD berbasis tumor membantu menentukan kebutuhan intervensi terapeutik yang lebih tepat, meminimalkan risiko kekambuhan dan memberi pasien peluang kedua untuk sembuh.
Pengujian DNA tumor yang bersirkulasi (ctDNA) telah terbukti sebagai biomarker prognostik yang penting untuk mengidentifikasi penyakit residual molekuler (MRD) pada kanker kolorektal (CRC). Saat ini, banyak uji coba berbasis MRD sedang berlangsung untuk meningkatkan perawatan pasien. Dengan meningkatnya data yang mendukung pengujian MRD berbasis tumor, para klinisi sangat antusias untuk menggunakan teknologi ini dalam pengambilan keputusan pengobatan.
Klinisi saat ini menggunakan berbagai variabel seperti usia pasien, ukuran tumor, dan keterlibatan kelenjar getah bening untuk menentukan apakah pasien membutuhkan kemoterapi adjuvan. Namun, variabel ini sering tidak cukup akurat, menyebabkan beberapa pasien mendapatkan perlakuan berlebih sementara yang lain kurang terawat. Dengan pengujian ctDNA untuk deteksi MRD, dokter dapat menyesuaikan perawatan dengan lebih tepat.
Hasil analisis fase III CALGB/SWOG 80702 menunjukkan bahwa pengujian MRD berbasis tumor menggunakan Signatera™ memperlihatkan manfaat penambahan celecoxib pada kemoterapi adjuvan FOLFOX untuk hampir 1.000 kasus kanker kolorektal stadium III. Pasien yang positif Signatera setelah operasi menunjukkan keuntungan signifikan dalam kelangsungan hidup bebas penyakit (DFS) saat celecoxib ditambahkan. Pasien yang negatif Signatera tidak menunjukkan manfaat bertahan hidup tambahan.
Analisis GALAXY dan studi BESPOKE CRC menunjukkan bahwa pengujian MRD berbasis tumor dengan Signatera dapat memprediksi kekambuhan kanker. Pasien positif ctDNA memiliki risiko kekambuhan yang meningkat, sementara pasien negatif ctDNA tidak mendapatkan manfaat signifikan dari kemoterapi adjuvan. Hasil Signatera juga memberikan keyakinan tambahan untuk rencana perawatan.
Masa depan pengujian ctDNA sangat menjanjikan dan diharapkan akan menjadi alat standar untuk mendukung keputusan pengobatan baik di pengaturan adjuvan maupun pemantauan. Banyak dokter kini mulai mengintegrasikan alat ini untuk membuat keputusan perawatan yang lebih tepat, meningkatkan pengawasan, dan pemantauan respons pengobatan secara real-time, sehingga potensi perbaikan hasil pasien lebih tinggi.
Pengujian ctDNA adalah inovatif dalam mengelola kanker kolorektal, membantu dokter dalam menyesuaikan perawatan agar lebih tepat. Hasil dari studi menunjukkan bahwa penggunaan MRD berbasis tumor mempengaruhi keputusan perawatan dan dapat meningkatkan hasil pasien dengan mengidentifikasi yang membutuhkan terapi lebih lanjut dan mencegah perawatan berlebih untuk yang tidak perlu.
Sumber Asli: www.insideprecisionmedicine.com