Proteomik Membantu Temukan Perawatan Kanker Personal untuk Pasien Muda

Tim Kanada mengembangkan metode baru untuk menemukan perawatan kanker personal bagi pasien muda dengan menumbuhkan tumor dalam telur ayam dan analisis proteinnya. Metode ini membantu mengidentifikasi kelemahan metabolik yang dapat ditargetkan untuk pengobatan yang lebih efektif.

Tim peneliti di Kanada telah mengembangkan metode baru untuk menemukan perawatan kanker yang dipersonalisasi bagi pasien muda, dengan cara menumbuhkan tumor dalam telur ayam dan menganalisis proteinnya. Penelitian ini dipimpin oleh Universitas British Columbia dan BC Children’s Hospital Research Institute. Mereka merupakan yang pertama di Kanada yang menggabungkan teknik ini.

Studi ini menunjukkan bahwa proteomik, yaitu analisis protein, dapat menjadi saat pelengkap untuk studi genetik dalam terapi kanker. Kerja sama dilakukan melalui PROFYLE, inisiatif jaringan kanker pediatrik Kanada yang melibatkan puluhan organisasi penelitian dan pendanaan.

Penelitian ini meneliti seorang pasien anak yang didiagnosa dengan kanker langka yang kebal terhadap perawatan konvensional. Meskipun pengujian genetik tidak menghasilkan kandidat obat, analisis proteomik mengungkapkan kelemahan metabolik pada tumor, tergantung pada enzim SHMT2.

Tim memutuskan untuk menggunakan sertraline, obat antidepresan umum, untuk menghentikan akses tumor ke sumber energi penting. Mereka menumbuhkan bagian kecil tumor di telur ayam sebagai media pengujian, memungkinkan mereka untuk menentukan respons obat secara personal. Metode ini mempercepat evaluasi opsi pengobatan secara signifikan.

Walaupun hasilnya menjanjikan, pasien tidak sembuh sepenuhnya. Pertumbuhan tumor melambat setelah pengobatan, tetapi perawatan tambahan masih diperlukan. Peneliti berharap untuk menerapkan metode ini kepada anak-anak lain agar dapat menemukan pengobatan efektif dengan lebih cepat di seluruh negara.

Penelitian ini menunjukkan potensi besar untuk menemukan perawatan kanker yang dipersonalisasi melalui analisis proteomik. Metode ini memungkinkan identifikasi kelemahan tumor dengan cepat dan efektivitas pengujian di luar pasien. Walaupun hasil awal menunjukkan beberapa kemajuan, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk meningkatkan hasil pengobatan bagi pasien kanker yang sulit diobati.

Sumber Asli: www.technologynetworks.com

About Chloe Kim

Chloe Kim is an innovative journalist known for her work at the intersection of culture and politics. She has a vibrant career spanning over 8 years that includes stints in major newsrooms as well as independent media. Chloe's background in cultural studies informs her approach to reporting, as she amplifies stories that highlight diverse perspectives and experiences. Her distinctive voice and thought-provoking articles have earned her a loyal following.

View all posts by Chloe Kim →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *