WHO dan UNFPA memuji upaya Indonesia mengeliminasi kanker serviks lewat vaksin HPV dan pengujian DNA. Target besar mencakup 90% vaksinasi pada usia 15 tahun dan peningkatan akses diagnosis. Dukungan berkelanjutan dari WHO akan membantu dalam penerapan rencana. Rencana Kontrol Kanker Nasional diharapkan mendukung semua progres ini.
Hasil kerja sama WHO dan UNFPA, Indonesia diakui atas upayanya mengeliminasi kanker serviks melalui program vaksin HPV dan pengujian DNA HPV. Dukungan berlanjut diberikan untuk rencana eliminasi nasional kanker serviks 2023-2030 melalui program kesehatan dasar dan inovasi yang berbasis bukti.
Kanker serviks adalah kanker paling umum keempat di dunia, dengan 660 ribu kasus baru dan 350 ribu kematian di tahun 2022. Di Indonesia, kanker serviks merupakan kanker kedua paling umum di kalangan wanita, dengan 36 ribu kasus baru dan 21 ribu kematian setiap tahunnya.
Program vaksinasi HPV Indonesia untuk siswi kelas 5 dan 6 penting dalam memenuhi target WHO, termasuk 90% vaksinasi pada usia 15 tahun. WHO dan UNFPA mendukung Indonesia untuk mengadopsi jadwal vaksinasi satu dosis yang lebih efisien dan biaya lebih rendah.
WHO dan UNFPA juga mengapresiasi upaya Indonesia meningkatkan akses pemeriksaan dan pengobatan kanker, penting untuk deteksi dini dan keberhasilan pengobatan. Saat ini, 70% kanker serviks di Indonesia terdeteksi di stadium lanjut.
Dengan memanfaatkan alat pengujian dari respons COVID-19 dan mesin GeneXpert, MoH berupaya meningkatkan diagnosis awal. UNFPA mendukung pelatihan bidan untuk mendeteksi kanker serviks, demi kesehatan wanita.
Rencana Kontrol Kanker Nasional 2024–2034 akan mendukung rencana eliminasi kanker serviks, berfokus pada peningkatan pelayanan dan pelatihan tenaga kesehatan. Pendekatan ini diharapkan mempercepat penanganan semua jenis kanker, termasuk kanker serviks.
“Di mana ada kemauan, di situ ada jalan – dan dengan kanker serviks, kita memiliki keduanya,” ujar Dr Paranietharan, menegaskan komitmen untuk menghilangkan kanker serviks sebagai masalah kesehatan masyarakat.
Indonesia telah mengambil langkah signifikan dalam mengeliminasi kanker serviks melalui program vaksinasi HPV dan peningkatan akses screening. Dengan dukungan WHO dan UNFPA, upaya ini ditargetkan untuk mencapai vaksinasi 90% dan peningkatan diagnosis melalui inovasi yang lebih efisien. Rencana Kontrol Kanker Nasional yang baru akan memperkuat ini, dengan fokus pada kesehatan wanita dan deteksi dini.
Sumber Asli: www.who.int