Skrining kanker paru-paru sangat penting tetapi tidak diikuti oleh banyak individu di AS. Hanya 18% yang menjalani skrining meskipun banyak yang menerima perawatan preventif lain. Penelitian menunjukkan kriteria kelayakan yang rumit dan aksesibilitas yang sulit sebagai penyebab rendahnya angka skrining. Meningkatkan kesadaran dan mengurangi hambatan sangat diperlukan.
Lung cancer screening di AS dapat menyelamatkan jiwa, namun hanya 18% dari individu yang memenuhi syarat yang menjalani pemeriksaan ini. Penelitian baru dari Mass General Brigham menunjukkan bahwa bukan ketidaksertaan dalam menerima perawatan preventif yang menjadi penyebabnya. Dari 28,483 individu berusia 50 hingga 79 tahun yang diperiksa, 65% di antaranya menerima skrining kanker payudara dan kolorektal.
Pen peneliti menemukan bahwa pemahaman kriteria kelayakan untuk skrining kanker paru-paru lebih kompleks daripada untuk jenis kanker lainnya. Mereka menekankan pentingnya meningkatkan kesadaran dan mengurangi hambatan yang menghalangi individu berisiko tinggi dalam mengikuti skrining. “Kita perlu bekerja sama untuk meningkatkan kesadaran mengenai skrining kanker paru-paru,” kata Chi-Fu Jeffrey Yang, MD, penulis senior.
Studi ini menunjukkan bahwa banyak individu yang memenuhi syarat sudah terlibat dalam perawatan preventive, tetapi ada berbagai faktor yang menyebabkan nilai skrining kanker paru-paru tetap rendah. Penelitian ini memberikan wawasan penting untuk meningkatkan akses dan kesadaran akan skrining ini di masyarakat.
Studi menunjukkan bahwa individu yang memenuhi syarat untuk skrining kanker paru-paru aktif dalam perawatan preventif, tetapi tidak menjalani skrining kanker paru-paru disebabkan oleh berbagai hambatan. Penyuluhan yang lebih baik dan pengurangan hambatan akses sangat penting. Kerja sama di komunitas dibutuhkan untuk meningkatkan kesadaran dan akses terhadap skrining kanker ini.
Sumber Asli: www.news-medical.net