Pasien kanker darah, khususnya CLL, disarankan untuk tetap melanjutkan terapi BTKi saat vaksinasi COVID-19. Studi IMPROVE menunjukkan tidak ada peningkatan respons antibodi dengan menghentikan BTKi. Penelitian lebih lanjut akan mengeksplorasi cara untuk meningkatkan respon vaksin pada pasien ini.
Pasien kanker darah yang menerima terapi jenis tertentu disarankan untuk melanjutkan pengobatan dengan Bruton Tyrosine Kinase inhibitors (BTKi) saat menjalani vaksinasi COVID-19. Penelitian klinis dari Universitas Birmingham dan Oxford menunjukkan bahwa menghentikan BTKi selama vaksinasi tidak meningkatkan respons antibodi pada pasien dengan Chronic Lymphocytic Leukaemia (CLL). CLL adalah leukemia dewasa paling umum dan memiliki risiko infeksi yang lebih tinggi.
Studi IMPROVE mengevaluasi apakah penghentian terapi BTKi selama tiga minggu di sekitar waktu vaksinasi meningkatkan respons antibodi pada pasien CLL. Hasilnya menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan dalam kadar antibodi antara kelompok yang menghentikan dan yang melanjutkan pengobatan mereka. Kualitas respons antibodi dan kekebalan seluler juga serupa pada kedua kelompok, bahkan setelah 12 minggu pasca-vaksinasi.
Meskipun tidak ada bukti bahwa menghentikan BTKi meningkatkan respons imun, studi ini meningkatkan pemahaman mengenai variasi respons di antara pasien. Penelitian lebih lanjut, didanai oleh UK Research and Innovation dan Blood Cancer UK, akan dilakukan untuk menyelidiki bagaimana pasien CLL merespons vaksinasi COVID-19 dan cara memperbaikinya.
Dr. Helen Parry, peneliti utama studi IMPROVE, menyatakan bahwa studi ini “memberikan klarifikasi bagi pasien kanker darah dan penyedia layanan kesehatan mereka bahwa menghentikan terapi BTKi saat vaksinasi COVID-19 tidak meningkatkan respons antibodi dan tidak boleh direkomendasikan dalam praktik klinis.”
Kesimpulannya, pasien CLL yang menerima terapi BTKi sebaiknya tidak menghentikan pengobatan mereka saat divaksin COVID-19 karena tidak ada peningkatan respons antibodi. Temuan ini penting untuk memberikan panduan bagi pasien dan tenaga medis. Penelitian di masa depan diharapkan dapat menggali lebih dalam tentang respons imun pasien kanker darah terhadap vaksinasi.
Sumber Asli: www.news-medical.net