Gavin Nielsen, anak berusia 2 tahun, terkena kanker otak DIPG dengan prognosis kurang dari setahun. Ia mengikuti uji coba terapi CAR-T yang menunjukkan hasil menjanjikan dengan kelangsungan hidup median 20 bulan. Terapi ini menghadapi tantangan dalam kanker padat. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami keefektivitasannya.
Gavin Nielsen, berusia dua tahun, didiagnosis menderita kanker otak agresif, diffuse intrinsic pontine glioma (DIPG), dengan prognosis rata-rata kurang dari setahun. Pihak dokter memberitahu orangtua bahwa opsi pengobatan hanya palliative radiation. Gavin mulai menjalani radiasi dan orangtuanya mencari uji klinis sebagai alternatif. Ia beruntung bisa mengikuti uji coba CAR-T dengan Dr. Nicholas Vitanza di Seattle.
Terapi CAR-T, yang sudah banyak digunakan untuk kanker darah, memanfaatkan sel T yang dimodifikasi untuk menyerang sel tumor. Setelah operasi pengambilan sel T, Gavin menerima infusi sel T ini yang ditargetkan pada protein B7-H3. Hasil awal dari uji coba menunjukkan bahwa rata-rata kelangsungan hidup mencapai 20 bulan, hampir dua kali lipat dari prognosis sebelumnya. Gavin berhasil hidup empat kali lebih lama dari prediksi awal dokter.
Gavin, yang sekarang berusia enam tahun, masih menjalani infusi CAR-T setiap dua hingga tiga minggu. Efek samping seperti sakit kepala dan mual muncul setelah infusi, namun terkadang ia bisa beraktivitas normal. Meskipun hasil trialnya menggembirakan, Dr. Mark Souweidane yang tidak terlibat dalam uji coba mengatakan perlunya lebih banyak penelitian untuk memastikan keefektifan terapi ini.
Terapi CAR-T menghadapi tantangan besar, terutama pada tumor padat. Kanker darah lebih homogen, sehingga lebih mudah menjadi sasaran sel imun. Sementara tumor padat memiliki berbagai jenis sel yang dapat mengacaukan upaya pengobatan. Tambahan pula, pengobatan di otak kesulitan karena penghalang darah-otak yang menghalangi toksin. Para peneliti berupaya menembus hambatan ini dengan memberikan sel langsung ke cairan cerebrospinal.
Uji coba fase 1 dirancang untuk menunjukkan apakah terapi aman dan berpotensi bermanfaat. Dari 21 pasien, hanya satu yang mengalami efek samping parah. Dengan banyaknya uji coba awal CAR-T untuk DIPG di berbagai pusat kanker di AS, ada harapan bahwa terapi ini dapat menjadi pengobatan yang sangat dibutuhkan untuk anak-anak seperti Gavin.
Terapi CAR-T menunjukkan hasil menjanjikan dalam mengobati kanker otak anak-anak seperti DIPG, dengan pasien seperti Gavin bertahan jauh lebih lama dari perkiraan. Meskipun terapi menghadapi tantangan unik terkait tumor padat dan hambatan darah-otak, harapan baru muncul melalui penelitian berkelanjutan. Kesehatan Gavin dan hasil uji coba lainnya memberi harapan bagi masa depan pengobatan kanker otak.
Sumber Asli: www.nbcnews.com