Advokasi Kanker di Maine Bahas Kebijakan Pengurangan Angka Kanker

Advokat pencegahan kanker di Maine berdiskusi mengenai toolkit kebijakan untuk mengurangi tingkat kanker, yang terendah di New England. Penyebab termasuk obesitas, alkohol, dan karsinogen. Legislatif diharapkan mendukung kebijakan ini dan tindakan untuk meningkatkan pajak tembakau.

Para advokat pencegahan kanker berkumpul di Augusta untuk membahas “toolkit kebijakan” yang bertujuan mengurangi angka kanker di Maine. Menurut Maine Public Health Association dan Maine Cancer Foundation, Maine memiliki tingkat kanker tertinggi di New England, dengan sekitar satu dari tiga penduduk Maine menerima diagnosis kanker seumur hidup. Faktor penyebabnya termasuk obesitas, penggunaan alkohol dan obat-obatan, serta zat karsinogen seperti radon, arsenik, dan PFAS.

Para legislator dari berbagai partai berkomentar pada acara tersebut. Matt Wellington, Direktur Asosiasi Kesehatan Publik Maine, menyatakan, “Kami ingin ini menjadi panggilan untuk para legislator di Maine bahwa kami memiliki masalah kanker di negara bagian kami.” Sementara itu, Senator Marianne Moore, R-Washington, menekankan pentingnya memperhatikan status berat badan, karena hampir satu dari tiga orang dewasa di Maine didiagnosis obesitas.

Advokat berharap toolkit ini bisa menjadi panduan untuk legislasi masa depan. Mereka juga mencermati undang-undang yang ada, termasuk peningkatan pajak tembakau dan pembatasan PFAS di negara bagian.

Advokasi kanker di Maine menekankan perlunya kebijakan baru untuk mengurangi tingkat kanker yang tinggi, dengan fokus pada obesitas dan lingkungan. Keterlibatan legislator diharapkan akan membantu memajukan kebijakan ini, termasuk pengurangan pajak tembakau dan pengendalian PFAS.

Sumber Asli: www.wabi.tv

About Aisha Tariq

Aisha Tariq is an accomplished journalist with expertise spanning political reporting and feature writing. Her travels across turbulent regions have equipped her with a nuanced perspective on global affairs. Over the past 12 years, Aisha has contributed to various renowned publications, bringing to light the voices of those often marginalized in traditional media. Her eloquent prose and insightful commentaries have garnered her both reader trust and critical acclaim.

View all posts by Aisha Tariq →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *