Penelitian Baru dalam Pengobatan Karsinoma Sel Cincin Segel

Tim ilmuwan mengembangkan metode baru untuk memahami dan mengobati SRCC, kanker kolorektal langka. SRCC tumbuh dengan cepat, seringkali terlambat didiagnosis. Penelitian ini menggunakan organoid dan xenograft dari pasien untuk menganalisis kerentanan terapi, menemukan kombinasi obat yang menjanjikan untuk mengatasi kanker ini.

Tim ilmuwan telah mengembangkan metode baru untuk memahami dan mengobati karsinoma sel cincin segel (SRCC), salah satu bentuk kanker kolorektal langka. SRCC dinamakan demikian karena penampilan sel kanker yang mirip cincin segel di bawah mikroskop. Kanker ini dikenal sebagai subtipe paling mematikan dari kanker usus besar dan cenderung menyebar dengan cepat serta resisten terhadap terapi konvensional.

Salah satu tantangan utama dalam pengobatan SRCC adalah kecenderungannya menyebar ke peritoneum, yang menjelaskan prognosis buruknya. Metode analisis baru yang dikembangkan oleh para ilmuwan memberikan harapan untuk mengatasi masalah ini. Rincian penemuan tersebut dipublikasikan dalam studi “Patient-Derived Organoids and Xenografts Uncover Therapeutic Vulnerabilities in Colorectal Signet Ring Cell Carcinomas” pada 1 April.

Penelitian ini dipimpin oleh Nazia Chaudhary dari Advanced Centre for Treatment, Research and Education in Cancer (ACTREC), Tata Memorial Centre. Tim tersebut terdiri dari sejumlah ahli, termasuk ahli bedah, onkolog, dan ilmuwan dari berbagai disiplin.

Kanker kolorektal merupakan jenis kanker yang paling umum ketiga dan penyebab kematian kanker kedua di dunia. Namun, SRCC tergolong sangat langka, menyumbang sekitar 1% dari seluruh kasus CRC. Di India, SRCC terlihat lebih umum, mempengaruhi sepuluh kali lipat lebih banyak pasien dibandingkan rata-rata dunia. Chaudhary menekankan kesulitan pengobatan SRCC akibat penyebarannya di rongga perut.

Chaudhary dan timnya telah memperkenalkan metode inovatif dengan menciptakan organoid dan xenograft yang diambil dari pasien. Model miniatur ini memungkinkan analisis kanker secara mendalam dan pengujian terapi dalam lingkungan terkendali. “Ini adalah salah satu biobank hidup pertama untuk model SRCC,” kata Chaudhary.

Studi ini menemukan fitur molekuler unik pada SRCC yang menjelaskan ketidakresponsifan terhadap kemoterapi tradisional. Melalui analisis model PDO dan PDX, tim peneliti dapat menguji berbagai kombinasi obat untuk menemukan kerentanan terapeutik. Salah satu hasil menjanjikan adalah kombinasi tiga obat yang tidak hanya mengurangi ukuran tumor tetapi juga membatasi penyebaran kanker. Menurut Chaudhary, “Temuan ini bisa membuka jalan bagi uji klinis di masa depan dan kemungkinan opsi pengobatan baru untuk kanker.” Uji klinis fase 1 diperlukan untuk penyelidikan lebih lanjut.

Tim ilmuwan berhasil mengembangkan metode inovatif yang memperdalam pemahaman terhadap SRCC. Dengan menciptakan organoid dan xenograft dari pasien, mereka dapat menganalisis tumor dan mengidentifikasi kerentanan terapeutik. Hasil awal menunjukkan potensi terapi baru yang dapat mengurangi tumor dan mencegah penyebarannya, membuka peluang untuk uji klinis lanjutan.

Sumber Asli: indianexpress.com

About Jasper Nguyen

Jasper Nguyen is a highly respected journalist with a decade-long career focused on economics and technology. His growth as a reporter began at a local newspaper, where he honed his skills in storytelling and investigative techniques. Now, he regularly contributes insightful articles to major news platforms, analyzing the impact of technology on modern society. Recognized for his clear and accessible writing style, Jasper engages a wide array of readers from various backgrounds.

View all posts by Jasper Nguyen →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *