Studi internasional mengeksplorasi penggabungan osimertinib dan kemoterapi untuk kanker paru-paru, menunjukkan peningkatan kelangsungan hidup bebas progresi, tetapi tidak untuk kelangsungan hidup keseluruhan. Kolaborasi multi-negara sangat penting dalam memahami perbedaan pengobatan dan mengumpulkan data yang relevan. Penelitian berlanjut untuk mengevaluasi kemanjuran kombinasi obat lain.
Sebuah studi internasional yang dipimpin anggota Pusat Kanker Universitas Colorado mengevaluasi keuntungan kombinasi terapi target osimertinib dengan kemoterapi untuk mengobati beberapa jenis kanker paru-paru. Tejas Patil, MD, mencatat, “Ini adalah pertanyaan yang belum terjawab dalam bidang ini.”
Penelitian ini melibatkan kolaborasi antara pasien dan peneliti dari berbagai negara termasuk Kanada, China, Italia, dan Universitas Pennsylvania. D. Ross Camidge, MD, PhD, menyebut kolaborasi ini luar biasa dan berhasil mengumpulkan banyak data dari seluruh dunia.
Osimertinib, obat terapi target, digunakan untuk kanker paru-paru tipe non-sel kecil (NSCLC) dengan mutasi gen epidermal growth factor receptor (EGFR). Mutasi EGFR berperan penting dalam pertumbuhan sel kanker, khususnya pada pasien non-perokok dan wanita.
Penelitian ini mengukur efektivitas kombinasi osimertinib dengan kemoterapi platinum-pemetrexed dibanding kemoterapi saja. Patil menemukan peningkatan kelangsungan hidup bebas progresi pada pasien yang menggunakan kombinasi, tetapi tidak ada peningkatan kelangsungan hidup keseluruhan yang signifikan ditemukan.
Studi mencakup analisis 159 pasien di empat negara dari tahun 2013 hingga 2023. Patil berharap hasil dari uji klinis Mariposa-2 dapat memberikan wawasan lebih lanjut terkait kombinasi terapi yang baru.
Partisipasi dari berbagai negara memberikan variasi dalam pendekatan pengobatan EGFR+ NSCLC. Data mengindikasikan bahwa di AS, mengombinasikan osimertinib dengan kemoterapi lebih umum dibandingkan dengan negara lain. Peneliti bekerja keras untuk mendapatkan kesepakatan regulasi dan data, tanpa imbalan finansial, menandakan dedikasi mereka terhadap pentingnya pertanyaan riset ini.
Kolaborasi internasional dalam penelitian ini menunjukkan pentingnya pertukaran pengetahuan dalam penanganan kanker paru-paru. Hasil yang diperoleh dapat menjadi dasar untuk pengembangan strategi pengobatan yang lebih efektif di masa depan.
Studi ini menunjukkan potensi kombinasi terapi osimertinib dan kemoterapi untuk meningkatkan kelangsungan hidup bebas progresi pada pasien kanker paru-paru tertentu. Meski tidak terlihat peningkatan kelangsungan hidup keseluruhan, kolaborasi internasional memperkaya data yang mendasari keputusan klinis. Penelitian berlanjut dengan harapan menemukan solusi yang lebih efektif untuk pasien yang mengalami progresi kanker.
Sumber Asli: news.cuanschutz.edu