Sisters Berjuang Melawan Penyakit Genetik dengan Bedah Radikal

Chari Dickson dan Ashlyne Hatch menjalani gastrektomi untuk mencegah kanker akibat mutasi gen SMAD4 yang telah merenggut banyak nyawa dalam keluarga mereka. Meski tanpa perut, mereka tangguh dalam menjalani hidup sehat. Dukungan suami Phelecia, Brent Hatch, menambah semangat mereka untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya skrining kanker.

Chari Dickson, 36 tahun, baru-baru ini menjalani gastrektomi untuk mencegah kanker akibat mutasi gen SMAD4. Keluarga ini telah kehilangan banyak anggota, termasuk ibu dan kakek Chari, yang juga meninggal akibat penyakit terkait. Dengan operasi ini, Chari berharap dapat meraih kehidupan yang lebih baik dan lebih sehat, menghindari nasib tragis yang menimpa keluarganya.

Ashlyne Hatch, adik Chari berusia 34 tahun, juga menderita mutasi serupa dan telah menjalani prosedur yang sama. Dalam keluarganya, setidaknya 20 anggota memiliki mutasi ini yang menyebabkan pertumbuhan sel yang tidak terkontrol. Meskipun keduanya sudah tidak memiliki perut, mereka masih bisa beradaptasi dan memilih makanan yang bergizi meski tetap harus berhati-hati dalam pola makan mereka.

Berdasarkan pengalaman, mereka menemukan bahwa tanpa perut, ada tantangan baru dalam proses pencernaan dan rasa lapar. Chari mengaku masih dalam proses pemulihan namun berusaha tetap positif. Keduanya berencana untuk tetap memantau kesehatan mereka melalui pemeriksaan rutin.

Sementara itu, Brent Hatch, suami Phelecia yang telah meninggal, juga berjuang untuk mendukung kedua putrinya. Dia mendukung upaya untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya skrining awal untuk kanker lambung dan esofagus. Keluarga ini mencoba menjalani hidup yang ceria meskipun ada tantangan yang dihadapi, berpegang pada keyakinan bahwa kebahagiaan adalah pilihan.

Chari dan Ashlyne adalah contoh keberanian dalam menghadapi tantangan genetik. Mereka berhasil beradaptasi setelah gastrektomi, menjaga kesehatan melalui pola makan dan pemeriksaan rutin. Meskipun telah kehilangan anggota keluarga akibat kanker, mereka memilih untuk menjalani hidup yang ceria dan penuh harapan, serta berjuang untuk meningkatkan kesadaran tentang mutasi gen SMAD4.

Sumber Asli: www.deseret.com

About Aisha Tariq

Aisha Tariq is an accomplished journalist with expertise spanning political reporting and feature writing. Her travels across turbulent regions have equipped her with a nuanced perspective on global affairs. Over the past 12 years, Aisha has contributed to various renowned publications, bringing to light the voices of those often marginalized in traditional media. Her eloquent prose and insightful commentaries have garnered her both reader trust and critical acclaim.

View all posts by Aisha Tariq →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *