Data Merokok Dapat Membantu Perbaikan Perawatan Kanker Paru

Studi menunjukkan bahwa pembicaraan tentang status merokok di rumah sakit kanker terakreditasi sangat penting untuk perawatan pasien. Hasil menunjukkan 97% kasus mencatat status merokok, dan 15% pasien masih merokok saat diagnosis, dengan peluang untuk berhenti demi hasil yang lebih baik.

Sebuah studi terbaru menyoroti pentingnya pembicaraan tentang merokok di rumah sakit kanker terakreditasi. Menurut Dr. Daniel J. Boffa dari Yale School of Medicine, sekitar 70% pasien kanker baru dirawat di rumah sakit ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 97% dari semua kasus mencatat status merokok pasien, tanda positif dari komunikasi yang baik antara pasien dan penyedia layanan kesehatan.

Penelitian ini juga meneliti status merokok saat ini, mantan, atau tidak pernah, menggunakan data dari National Cancer Database. Angka mengejutkan menunjukkan hampir setengah dari pasien memiliki riwayat merokok, dan 15% masih merokok saat diagnosis, memberikan peluang untuk berhenti meskipun setelah terdiagnosis.

Boffa menggarisbawahi bahwa merokok dapat memengaruhi perilaku dan respons kanker terhadap pengobatan. Dia menyatakan bahwa kanker yang terkait dengan merokok menunjukkan pola genetik yang berbeda dibandingkan dengan yang tidak merokok. Selain itu, dukungan berhenti merokok yang kuat tersedia di rumah sakit, termasuk tim medis, obat-obatan, dan hotline bantuan.

Salah satu temuan paling menonjol adalah 15% pasien masih merokok saat diagnosis. Ini adalah kesempatan nyata untuk membuat perubahan, justru karena berhenti saat diagnosis kanker dapat meningkatkan hasil pengobatan. Proses penghentian seringkali sulit, terutama di saat yang penuh stres seperti ini.

Tetapi, keuntungan dari berhenti merokok sangat nyata. Perawatan terkait kanker menunjukkan komplikasi lebih sedikit pada pasien yang berhenti merokok. Selain itu, pengobatan dapat lebih efektif, perilaku kanker dapat membaik, dan kemungkinan kanker kembali juga lebih rendah. Jadi, berhenti merokok selalu menguntungkan, bahkan jika telah terdiagnosis kanker.

Kesimpulannya, studi ini menunjukkan bahwa pembicaraan mengenai merokok di lingkungan rumah sakit kanker sangat penting untuk meningkatkan hasil perawatan pasien. Dengan hampir setengah dari pasien memiliki riwayat merokok, masih ada kemungkinan untuk mengoptimalkan peluang berhenti merokok, yang dapat sangat berpengaruh pada efektivitas pengobatan.

Sumber Asli: www.curetoday.com

About Samuel Miller

Samuel Miller is a veteran journalist with more than 20 years of experience in print and digital media. Having started his career as a news reporter in a small town, he rose to prominence covering national politics and economic developments. Samuel is known for his meticulous research and ability to present complex information in a reader-friendly manner. His dedication to the craft of journalism is matched only by his passion for ensuring accuracy and accountability in reporting.

View all posts by Samuel Miller →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *