Mantan Presiden Joe Biden didiagnosis kanker prostat metastatik yang agresif pada usia 82 tahun dengan skor Gleason 9. Penyakitnya telah menyebar ke tulang, menjadikannya semacam kasus yang berisiko tinggi. Gejala kanker prostat jarang muncul dini, dan screening di usia lanjut masih kontroversial. Fokus perawatan kini adalah mengendalikan penyakit tanpa perlu pengobatan berlebihan.
Mantan Presiden AS Joe Biden baru-baru ini didiagnosis dengan kanker prostat metastatik pada usia 82 tahun. Menurut kantor Biden, kanker ini tergolong “agresif” dan telah menyebar ke tulangnya. Kanker ini memiliki skor Gleason 9, yang berarti berada dalam Kategori 5, yang merupakan yang paling parah.
Bagi banyak pria, kanker prostat biasanya terdiagnosis sebelum munculnya gejala. Johns Hopkins Medicine melaporkan bahwa gejala kanker prostat sering jarang dikenali dini. Gejala dapat bervariasi tergantung pada lokasi sel kanker dan seberapa jauh penyakitnya berkembang. Misalnya, masalah kemih seperti sering buang air kecil dan kesulitan dalam memulai buang air kecil bisa muncul, tetapi juga ada gejala lain seperti nyeri pada punggung bawah dan kesulitan ereksi.
Dr. Celine Gounder, seorang kontributor medis CBS News, menjelaskan bahwa gejala kemih sering dialami pria yang lebih tua dan bisa saja disebabkan oleh kondisi jinak seperti pembesaran prostat. Namun, bagi Biden, gejala yang muncul mengarah pada melakukan pemeriksaan prostat yang akhirnya menemukan nodul kecil yang ternyata kanker.
Beberapa ahli urologi terkejut bahwa Biden, yang berusia 82 tahun, menjalani skrining kanker prostat, mengingat skrining rutin untuk pria di atas 75 tahun masih diperdebatkan. Banyak kanker prostat pada usia itu tumbuh lambat, dan pengobatan berlebihan bisa lebih berbahaya. Sebelum diagnosis ini, Biden menerima hasil kesehatan yang baik pada pemeriksaan fisik pada Februari 2024 dengan mengatakan ia “cukup fit untuk menjalankan tugasnya”.
Pentingnya menyesuaikan keputusan medis individu ditekankan oleh Dr. Gounder, karena Biden memiliki gejala baru dan tetap aktif secara fungsional. Tentunya, ini membenarkan perlunya pemeriksaan lebih mendalam. Skor Gleason adalah sistem penilaian untuk kanker prostat, di mana sampel jaringan dinilai dari 1 hingga 5. Semakin rendah angkanya, semakin mirip sel kanker dengan sel normal.
Biden berada di kategori tinggi dalam manajemen risiko kanker prostat. Skor Gleason 9 menunjukkan prognosis yang buruk tanpa intervensi menurut Dr. Gounder. Kanker prostat Biden juga terdaftar dengan metastasis tulang, yang artinya penyakitnya telah menyebar.
Mayo Clinic mencatat bahwa kanker prostat sering dapat disembuhkan jika terdeteksi dan diobati lebih awal. Namun, mengingat usia dan kondisi kesehatan Biden, tujuan utama adalah mengendalikan penyakitnya, sehingga mungkin untuk memperlambat progresi dan menjaga kualitas hidup. Dan meskipun ada opsi pengobatan yang lebih agresif, setiap keputusan harus mempertimbangkan manfaat dan risiko yang ada.
Sebagai tambahan, kanker Biden tampaknya sensitif terhadap hormon, artinya kanker ini mungkin bisa merespon terapi penghambat testosteron, yang diketahui memicu pertumbuhan kanker prostat. Kemungkinan pengobatan utama adalah menggunakan obat seperti Lupron, dan bisa dipadukan dengan terapi hormon lain seperti Zytiga, atau bahkan kemoterapi tergantung pada kasus yang spesifik.
Statistik menunjukkan bahwa Biden adalah bagian dari sekitar 313.780 kasus baru kanker prostat yang diperkirakan akan terdiagnosis di AS tahun ini. Sekitar 11% dari mereka, atau 35.770 orang, diperkirakan akan meninggal akibat penyakit ini.
Biden, dengan kanker prostat metastatik yang agresif, menghadapi tantangan kesehatan yang signifikan. Dengan skor Gleason 9, perawatan akan lebih fokus pada pengendalian penyakit dan meningkatkan kualitas hidup. Penting untuk memperhatikan bahwa deteksi dini kanker ini dapat menyelamatkan jiwa, namun dalam kasus ini, pendekatan lebih matang dibutuhkan mempertimbangkan usia dan kesehatan Biden. Pengobatan berbasis penghambatan hormon menjadi bagian penting dari strategi pengobatan.
Sumber Asli: www.cbsnews.com