Joe Biden Didagnosis Kanker Prostat Agresif: Apa Yang Harus Diketahui?

Visual illustration of a prostate gland surrounded by educational icons and soft blue and green tones for health awareness.

Mantan Presiden Joe Biden didiagnosis dengan kanker prostat agresif yang sudah menyebar ke tulang. Kanker prostat seperti ini umum terjadi, terutama pada pria berusia lanjut. Pengobatan dapat meningkatkan kelangsungan hidup, namun tidak mampu menyembuhkan. Ada contohnya bahwa skrining tidak selalu dianjurkan untuk pria di atas usia 70 tahun secara rutin.

Kantor mantan Presiden Joe Biden mengumumkan bahwa ia telah didiagnosis dengan kanker prostat agresif. Hal ini terjadi setelah Biden, 82 tahun, mengalami gejala urin yang semakin memburuk. Dokter yang dia temui menemukan nodul di prostatnya, dan diagnosis kanker prostat serta penyebarannya ke tulang ditegaskan pada hari Jumat lalu.

Dalam penjelasan, Dr. Matthew Smith dari Massachusetts General Brigham Cancer Center menyatakan bahwa situasi seperti ini sebenarnya umum terjadi. Seringkali, pria merasa sehat dan tiba-tiba mendapatkan berita mengejutkan diagnosis kanker prostat metastasis. Direkomendasikan bahwa pria berusia 70 tahun ke atas sebaiknya tidak melakukan skrining kanker prostat secara rutin, yang mungkin menjadi alasan Biden tidak melakukan tes PSA secara berkala.

Skrining dengan tes PSA memang bisa membantu mengindikasikan beberapa kasus kanker, tetapi tidak efektif untuk mengidentifikasi kanker prostat yang agresif. Kanker prostat yang terdeteksi lebih awal memiliki tingkat kelangsungan hidup yang tinggi, namun tetap menjadi penyebab kematian kedua terbanyak akibat kanker pada pria. Menurut American Cancer Society, sekitar satu dari delapan pria akan menderita kanker prostat selama hidupnya.

Prostat adalah bagian dari sistem reproduksi pria dan terletak di bawah kandung kemih, mengelilingi uretra. Kanker prostat Biden sudah menyebar ke tulang, membuat kondisi ini lebih serius dibandingkan kanker prostat yang masih lokal atau stadium awal. Di sisi positif, hasil perawatan kanker prostat metastasis umumnya lebih baik dibandingkan dahulu, dengan pasien dapat hidup empat hingga lima tahun setelah diagnosis.

Ada berbagai opsi pengobatan untuk kanker prostat, antara lain obat yang dapat menurunkan level hormon atau mencegahnya masuk ke sel kanker prostat. Kebanyakan pria dalam kondisi serupa biasanya akan diobati dengan obat, bukan melalui bedah atau radiasi.

Kanker prostat dinilai untuk tingkat agresivitasnya menggunakan skor Gleason. Skor ini berkisar antara 6 hingga 10, dengan angka 9 menunjukkan tingkat agresivitas yang tinggi. Kantor Biden mengonfirmasi bahwa skor Gleason-nya adalah 9.

Untuk pertanyaan terkait skrining bagi pria yang lebih tua, tes PSA dapat menyebabkan perlakuan yang tidak perlu dengan efek samping yang mempengaruhi kualitas hidup. Oleh karena itu, tak heran para ahli menganjurkan agar pria berusia 70 tahun ke atas tidak menjalani skrining.

Namun, bagi pria berusia 55 hingga 69 tahun, skrining mungkin memberikan manfaat kecil dalam mengurangi risiko kematian akibat kanker prostat. Tetapi banyak pria yang terkena dampak negatif akibat skrining, seperti hasil positif palsu yang mengharuskan mereka melalui pemeriksaan lebih lanjut.

Diagnosis pada stadium lanjut lebih umum terjadi pada pria yang lebih tua. Data menunjukkan bahwa pria berusia 75 tahun ke atas lebih mungkin mendapat diagnosis kanker stadium lanjut dibandingkan mereka yang lebih muda. Dari analisis data, satu dari lima pria berusia 75 tahun dan lebih menderita kanker prostat yang telah menyebar, sementara hanya 6,3% dari pria di bawah umur tersebut mengalami hal yang sama.

Joe Biden, mantan presiden berusia 82 tahun, didiagnosis kanker prostat agresif, dengan penyebaran sel kanker ke tulang, meningkatkan tingkat keseriusan kondisi ini. Di sisi lain, diagnosis kanker prostat metastasis ini sebenarnya bukanlah hal yang baru dan umum terjadi pada pria usia tua. Pengobatan yang tersedia dapat membantu memperlambat perkembangan kanker, walau tidak bisa menyembuhkannya. Agar lebih waspada, pria lebih tua harus mempertimbangkan risiko dan manfaat dari skrining kanker prostat.

Sumber Asli: www.newsday.com

About Samuel Miller

Samuel Miller is a veteran journalist with more than 20 years of experience in print and digital media. Having started his career as a news reporter in a small town, he rose to prominence covering national politics and economic developments. Samuel is known for his meticulous research and ability to present complex information in a reader-friendly manner. His dedication to the craft of journalism is matched only by his passion for ensuring accuracy and accountability in reporting.

View all posts by Samuel Miller →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *