Studi Besar Temukan Hubungan Antara Konsumsi Alkohol dan Risiko Kanker Pankreas

Ilustrasi gelas bir dan minuman keras berwarna cerah dengan latar belakang abstrak.

Studi besar menyimpulkan bahwa konsumsi alkohol, khususnya bir dan liquor, meningkatkan risiko kanker pankreas. Temuan ini melibatkan lebih dari 2 juta peserta di empat benua, menunjukkan adanya asosiasi positif. Kanker pankreas dikenal memiliki tingkat kematian yang tinggi dan hubungan ini tampaknya independen dari kebiasaan merokok.

Sebuah studi global yang melibatkan lebih dari dua juta peserta menunjukkan bahwa konsumsi alkohol, terutama bir dan spirit, dapat meningkatkan risiko kanker pankreas. Diterbitkan dalam PLOS Medicine, penelitian ini meneliti data dari 30 studi prospektif di Asia, Australia, Eropa, dan Amerika Utara. Temuan ini mengguncang asumsi sebelumnya yang menyatakan bahwa hubungan antara alkohol dan kanker pankreas masih samar.

Kanker pankreas adalah kanker yang paling sering muncul di peringkat 12 dunia dengan tingkat kematian yang tinggi pada tahap lanjut. Menyumbang 5% dari semua kematian terkait kanker di seluruh dunia pada tahun 2022, risiko kanker pankreas lebih tinggi di Eropa dan Amerika Utara. Faktor risiko utama termasuk merokok, obesitas, dan diabetes. Meskipun alkohol diklasifikasikan sebagai karsinogen kelompok 1 oleh IARC, bukti terkait risikonya masih kurang konklusif.

Analisis terbaru mencakup 2.494.432 peserta yang bebas kanker saat awal studi. Dalam pengumpulan data, informasi tentang konsumsi alkohol diperoleh melalui kuesioner frekuensi makanan atau gaya hidup. Hasil menunjukkan ada lebih dari 10 ribu kasus baru kanker pankreas selama periode pemantauan 15 tahun. Hasil analisis menunjukkan peningkatan risiko 3% untuk kanker pankreas dengan tambahan 10 gram alkohol per hari.

Tidak ada perbedaan signifikan antara jenis kelamin atau kebiasaan merokok dalam pengamatan ini. Pencilan data mengacu pada peminum ringan, tidak pada non-peminum absolut, untuk mengurangi bias. Perbandingan menunjukkan bahwa peminum bir dan spirit memiliki risiko lebih besar, sementara konsumsi anggur tidak terasosiasi signifikan dengan risiko kanker pankreas.

Menariknya, hubungan antara konsumsi alkohol dan risiko kanker pankreas tidak terbukti di Asia. Hal ini mungkin disebabkan oleh rendahnya proporsi peminum alkohol di sana dan perbedaan genetik yang mempengaruhi metabolisme alkohol. Penelitian ini menyoroti bahwa meskipun sebelumnya dibahas bahwa merokok merupakan faktor risiko bagi kanker pankreas, pengaruh alkohol tampaknya independen dari kebiasaan merokok.

Penelitian ini memberikan wawasan baru mengenai risiko yang ditimbulkan oleh alkohol. Peneliti merekomendasikan studi lebih lanjut untuk memahami pengaruh jangka panjang dari pola minum dan konsumsi alkohol dalam kaitannya dengan kanker pankreas. Keseluruhan temuan ini memperjelas bahwa meskipun konsumsi alkohol dapat meningkatkan risiko kanker pankreas, faktor lain juga perlu dipertimbangkan.

Studi ini menunjukkan bahwa konsumsi alkohol, terutama bir dan spirit, moderat meningkatkan risiko kanker pankreas. Hubungan ini tidak terlihat pada populasi Asia, mungkin karena faktor genetik dan prevalensi rendah peminum alkohol. Penting untuk melakukan penelitian lebih lanjut terkait pengaruh pola minum terhadap kanker pankreas, mengingat temuan ini bisa berdampak pada kebijakan kesehatan masyarakat.

Sumber Asli: www.news-medical.net

About Jasper Nguyen

Jasper Nguyen is a highly respected journalist with a decade-long career focused on economics and technology. His growth as a reporter began at a local newspaper, where he honed his skills in storytelling and investigative techniques. Now, he regularly contributes insightful articles to major news platforms, analyzing the impact of technology on modern society. Recognized for his clear and accessible writing style, Jasper engages a wide array of readers from various backgrounds.

View all posts by Jasper Nguyen →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *