Ocular Melanoma: Kanker Mata Langka yang Perlu Diwaspadai

Ilustrasi mata dengan latar belakang berwarna lembut dan detail rumit, menggambarkan anatomi mata dengan kaya.

Ocular melanoma, meskipun langka, adalah jenis kanker mata yang serius dan dapat diobati jika terdeteksi lebih awal. Tanda-tanda awal mungkin tidak terlihat, sehingga pemeriksaan mata rutin sangat penting. Risiko meningkat dengan usia dan warna mata yang terang. Pengobatan terdiri dari berbagai metode, dan pemantauan pasca-pengobatan sangat diperlukan.

Ocular melanoma, meski jarang, adalah jenis kanker paru yang serius dan layak mendapat perhatian. Kanker ini adalah yang paling umum pada orang dewasa dan deteksi dini dapat sangat membantu meningkatkan hasil perawatan. Mengenal penyakit ini sangat penting, terutama bagi mereka yang berisiko.

Apa Itu Ocular Melanoma?
Ocular melanoma, atau uveal melanoma, berasal dari melanocytes yang memproduksi pigmen di mata. Walaupun hanya menyumbang sekitar 5% dari semua kasus melanoma, ini adalah kanker yang paling umum berasal dari dalam bola mata pada orang dewasa. Kebanyakan kasus dimulai di choroid, bagian tengah mata yang kaya pembuluh darah.

Seberapa Umum?
Di Amerika Serikat, sekitar 5 dari setiap 1 juta orang mendapatkan diagnosis ocular melanoma setiap tahun, yang berarti ada sekitar 2,000 kasus baru. Meski langka, penyakit ini tetap harus diwaspadai karena potensi keparahannya yang tinggi.

Tanda-Tanda Peringatan
Pada tahap awal, ocular melanoma sering tanpa gejala dan biasanya terdeteksi saat pemeriksaan mata rutin. Namun, jika tumor tumbuh, Anda mungkin akan mengalami:
• Visibilitas kabur atau hilangnya penglihatan samping
• Kilatan cahaya
• Bayangan melayang (bintik-bintik yang bergerak dalam penglihatan)
• Noda gelap yang berkembang di iris
• Perubahan bentuk pupil
Penting untuk diperhatikan bahwa tanda-tanda ini tidak selalu berarti kanker, tetapi setiap perubahan visual baru harus segera diperiksa.

Faktor Risiko
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya ocular melanoma meliputi:
• Usia: Lebih umum setelah usia 60 tahun
• Warna mata terang: Memiliki mata biru, hijau, atau abu-abu meningkatkan risiko
• Riwayat keluarga: Dalam beberapa kasus, kondisi ini bisa diwariskan dalam keluarga.

Diagnosa, Pengobatan, dan Prognosis
Jika ada kecurigaan yang mengarah pada ocular melanoma, dokter biasanya akan merujuk Anda ke spesialis kanker mata. Tes diagnostik umumnya meliputi pemeriksaan mata yang mendetail dan pencitraan seperti ultrabunyi.
Pilihan pengobatan bervariasi berdasarkan ukuran dan penyebaran tumor, dan dapat mencakup:
• Terapi radiasi
• Pengangkatan bedah
• Terapi laser
• Terapi terarah atau imunoterapi (jika penyebaran terdeteksi)
Prognosis untuk tumor kecil yang terlokalisasi umumnya baik, dengan tingkat pemeliharaan penglihatan yang tinggi. Namun, sekitar 50% dari pasien dengan ocular melanoma dapat mengalami metastasis—yang paling umum ke hati—yang dapat merumitkan hasil. Pemantauan yang ketat sangat penting.

Pentingnya Kesadaran
Meskipun langka, ocular melanoma dapat mengancam penglihatan dan kehidupan. Pemeriksaan mata secara rutin, terutama bagi mereka yang berusia di atas 60 tahun atau memiliki mata berwarna terang, adalah kunci untuk mendeteksinya lebih awal.

Dr. Aditya Bansal, M.D., adalah seorang dokter mata di Markey Cancer Center, University of Kentucky.

Ocular melanoma adalah kanker mata yang langka dan serius. Deteksi dini memainkan peran kunci dalam pengobatan yang berhasil, dengan pemeriksaan rutin sangat dianjurkan untuk kelompok berisiko. Faktor-faktor seperti usia, warna mata, dan riwayat keluarga dapat meningkatkan risiko, sehingga penting untuk tetap waspada terhadap gejala atau perubahan penglihatan.

Sumber Asli: nkytribune.com

About Chloe Kim

Chloe Kim is an innovative journalist known for her work at the intersection of culture and politics. She has a vibrant career spanning over 8 years that includes stints in major newsrooms as well as independent media. Chloe's background in cultural studies informs her approach to reporting, as she amplifies stories that highlight diverse perspectives and experiences. Her distinctive voice and thought-provoking articles have earned her a loyal following.

View all posts by Chloe Kim →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *