Uji Baru Dapat Mendeteksi Kanker Dalam Aliran Darah Tahun Sebelum Diagnosis

Ilustrasi tes deteksi awal kanker, dengan bahan genetik dan elemen laboratorium berwarna cerah dan modern.

Sebuah uji baru, MCED, mampu mendeteksi kanker lewat aliran darah hingga tiga tahun sebelum diagnosis klinis. Penelitian ini menunjukkan bahwa DNA kanker dapat ditemukan lebih awal, menawarkan harapan untuk hasil pengelolaan yang lebih baik. Namun, dibutuhkan studi lebih lanjut untuk mengkonfirmasi dan meningkatkan sensitivitas tes tersebut.

Uji coba baru yang dikenal dengan nama multicancer early detection (MCED) menunjukkan potensi mendeteksi kanker melalui aliran darah hingga tiga tahun lebih awal sebelum diagnosis resmi. Penelitian skala kecil yang dipublikasikan dalam jurnal Cancer Discovery menunjukkan bahwa uji ini mampu mengidentifikasi DNA kanker yang bersirkulasi di darah beberapa pasien sebelum mereka didiagnosis. Dr. Nickolas Papadopoulos, peneliti utama dan profesor onkologi di Ludwig Center Johns Hopkins di Baltimore, menjelaskan, “Mendeteksi kanker bertahun-tahun sebelum diagnosis klinis bisa membantu memberikan pengelolaan yang lebih baik.”

Tim peneliti menekankan bahwa studi ini menggunakan sampel darah yang dikumpulkan dari proyek penelitian besar yang didanai pemerintah mengenai penyakit jantung. Dalam analisis terhadap lebih dari 20 peserta yang didiagnosis kanker dalam waktu enam bulan setelah pengambilan sampel, terungkap bahwa delapan dari total sampel tersebut positif pada uji MCED. Hasil menunjukkan empat di antara pasien tersebut bisa jadi kanker mereka terdeteksi lebih awal. Tiga peserta didiagnosis dengan kanker kolorektal dan satu setiap dengan kanker pankreas, rektum, paru-paru, payudara, atau hati.

Lebih lanjut, para ilmuwan melakukan penyelidikan terhadap enam dari delapan pasien tersebut, yang sampel darahnya diambil tiga hingga tiga setengah tahun sebelum diagnosis kanker. Penelitian menunjukkan adanya DNA kanker dalam empat dari sampel awal tersebut, mengindikasikan bahwa bisa jadi kanker pasien-pasien ini terdeteksi jauh lebih awal. Dr. Bret Vogelstein, co-direktur Ludwig Center Johns Hopkins, mengungkapkan bahwa penelitian ini menunjukkan potensi MCED untuk deteksi kanker dini yang bisa meningkatkan peluang kelangsungan hidup.

Namun, para peneliti memperingatkan bahwa lebih banyak studi dengan sampel yang lebih besar diperlukan untuk memastikan temuan ini. Mereka mencatat bahwa untuk mendeteksi kanker lebih awal dari diagnosis akhir akan membutuhkan tes darah yang sensitivitasnya 50 kali lebih tinggi daripada yang digunakan saat ini. Tim menekankan bahwa “menetapkan teknologi untuk mencapai tolok ukur ini adalah tujuan masa depan yang layak.”

Uji MCED menunjukkan potensi untuk mendeteksi kanker di aliran darah hingga tiga tahun lebih awal sebelum diagnosis resmi. Integrated dengan penelitian yang lebih luas, teknologi ini bisa menjadi langkah maju dalam meningkatkan hasil pengelolaan penyakit kanker. Meskipun demikian, penelitian lebih lanjut dengan sampel lebih besar diperlukan untuk validasi temuan ini dan pengembangan teknologi yang lebih sensitif.

Sumber Asli: www.timesnownews.com

About Jasper Nguyen

Jasper Nguyen is a highly respected journalist with a decade-long career focused on economics and technology. His growth as a reporter began at a local newspaper, where he honed his skills in storytelling and investigative techniques. Now, he regularly contributes insightful articles to major news platforms, analyzing the impact of technology on modern society. Recognized for his clear and accessible writing style, Jasper engages a wide array of readers from various backgrounds.

View all posts by Jasper Nguyen →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *