Pemeriksaan prostat cancer sangat penting untuk pria, terutama di atas usia 50. Patrick Shannon dari Kenhorst mengalami diagnosis prostat cancer stadium 1 setelah hasil tes PSA yang tinggi. Selain itu, faktor risiko termasuk usia, ras, dan riwayat keluarga. Screening dapat dilakukan untuk mendeteksi kanker lebih awal, dan pengobatan lebih efektif jika dini.
Prostat cancer bisa menjadi penyelamat hidup. Patrick Shannon dari Kenhorst tidak menyangka, saat menikmati masa pensiunnya dari pekerjaan di bidang konstruksi dan keamanan, dokter umum menghubunginya dengan berita mengejutkan. Hasil tes darah terakhir menunjukkan kadar prostate-specific antigen (PSA) yang tinggi, petunjuk ada yang salah.
“Saya tidak akan pernah tahu saya memiliki masalah prostat,” kata Shannon. “Saya tidak merasakan gejala apapun.”
Menurut Dr. Joseph Trapasso, ahli onkologi urologi di Penn State Health St. Joseph Medical Center, prostat cancer biasanya tidak menimbulkan gejala saat masih bisa disembuhkan.
Keberadaan prostat cancer cukup umum, dengan sekitar satu dari delapan pria akan didiagnosis mengalaminya, demikian menurut American Cancer Society. Ini adalah penyebab kematian kanker kedua terbesar bagi pria. Namun, prostat cancer yang terdeteksi lebih awal jauh lebih kurang mematikan dibandingkan yang sudah menyebar ke organ lain.
“Tingkat kelangsungan hidup lima tahun untuk prostat cancer yang didiagnosis dini adalah 99%, sementara untuk yang metastatik hanya 33%,” ungkap Trapasso. Perbedaan yang sangat signifikan.
Bagi siapa prostat kanker ini berisiko? Ada beberapa faktor risiko penting. Pertama, usia. Risiko prostat cancer meningkat tajam setelah usia 50 tahun. Sekitar enam dari sepuluh kasus ditemukan pada pria di atas 65 tahun. Selain itu, pria kulit hitam memiliki risiko lebih tinggi dibandingkan pria dari latar belakang etnis lain.
“Riwayat keluarga juga menjadi faktor, jika ada kerabat yang pernah mengalami prostat atau kanker payudara, risiko Anda juga meningkat,” jelas Trapasso.
Soal pemeriksaan, meski panduan screening prostat cancer sedikit berbeda, Trapasso merekomendasikan pemeriksaan dilakukan bagi semua pria berusia 50 tahun ke atas. Jika ada kerabat yaitu ayah, saudara laki-laki atau paman yang pernah mengalami prostat cancer, disarankan untuk mulai pemeriksaan sejak usia 40 tahun.
Sayangnya, tingkat pemeriksaan menurun pada tahun 2010-an serta pada awal pandemi COVID-19, jadi banyak pria yang terlambat pemeriksaan.
Gejala prostat cancer di awal seringkali tidak tampak, namun dengan berkembangnya kanker, beberapa gejala umum bisa muncul, seperti kesulitan berkemih dan frekuensi berkemih yang sering, terutama di malam hari, atau nyeri saat berkemih.
Apakah pria di atas 70 tahun masih perlu diuji? Beberapa pedoman screening mengatakan tidak perlu bagi mereka. Namun, perhatian baru muncul setelah mantan Presiden Joe Biden didiagnosis pada usia 82 tahun.
Dari pengalaman Shannon yang berusia 60-an saat itu, tes lanjutan menemukan dia mengalami prostat cancer stadium 1. Beruntung, karena ada penemuan dini, kanker belum menyebar dan lebih mudah diobati.
Shannon memilih operasi robotik bersama Dr. Trapasso untuk mengangkat prostaticnya. Proses screening prostat cancer diawali dengan kuesioner gejala dan dilanjutkan dengan tes darah untuk PSA.
“PSA bisa meningkat karena beberapa sebab yang tidak ada hubungannya dengan kanker, seperti pembesaran atau infeksi, tapi jika tidak ada kedua penyebab itu, PSA tinggi bisa jadi tanda peringatan awal kanker prostat,” ujarnya.
Disertakan juga pemeriksaan rektal digital. Dokter akan meraba prostat untuk mendeteksi adanya benjolan atau area keras.
“Sekitar 20% prostat cancer memiliki level PSA normal, jadi merasakan pertumbuhan bisa jadi tanda pertama bahwa ada masalah,” kata Trapasso.
Untuk pengobatan, pasien memiliki lebih banyak opsi jika kanker terdiagnosis pada stadium 1 atau 2. Beberapa pengobatan termasuk ultrasound berintensitas tinggi, operasi robotik, dan terapi radiasi.
Shannon merasakan operasi prostatnya berjalan sukses dengan minimal efek samping. Lebih dari dua tahun berlalu, hasil uji lanjutan menunjukkan dia tetap sembuh dan merasa bersyukur kanker ini terdeteksi dan diobati dengan baik.
“Kadang saya menunda pemeriksaan karena merasa baik-baik saja,” ungkap Shannon. “Saya tidak akan pernah tahu saya memiliki prostat cancer jika tidak melakukan pemeriksaan.”
Ada screening prostat cancer gratis bagi pria berusia 50 tahun ke atas:
– Kapan: 28 Juni, pukul 08.00-11.45
– Pendaftaran: Hubungi 610-378-2117
– Tempat: Penn State Health Cancer Center, St. Joseph Medical Center, 2494 Bernville Road, Suite G04, Bern Township
– Cari tahu tentang uji klinis prostat cancer: studyfinder.psu.edu
Pemeriksaan prostat cancer berpotensi menyelamatkan nyawa, terutama jika didiagnosis lebih awal. Pria berusia 50 tahun ke atas disarankan untuk melakukan screening, terlebih jika ada faktor risiko seperti riwayat kanker dalam keluarga atau usia di atas 65 tahun. Kesempatan sembuh semakin tinggi jika kanker terdeteksi pada stadium awal. Dengan informasi ini, diharapkan lebih banyak pria tertarik untuk melakukan pemeriksaan agar dapat mengidentifikasi risiko sejak dini dan mengambil langkah pengobatan yang tepat.
Sumber Asli: www.readingeagle.com