FDA menyetujui pembrolizumab untuk kanker kepala dan leher, menunjukkan peningkatan signifikan dalam pelestarian harapan hidup dan reaksi tumor. Studi menunjukkan obat ini tidak memiliki efek samping baru dan menawarkan alternatif pengobatan sebelum operasi.
Persetujuan FDA terhadap pembrolizumab menandai perubahan besar dalam pengobatan kanker kepala dan leher. Obat ini, yang merupakan inhibitor titik cek imun, disetujui oleh Administrasi Makanan dan Obat AS (FDA) untuk pasien dengan karsinoma sel skuamosa kepala dan leher yang dapat dioperasi dan mengekspresikan PD-L1. Ini berdasarkan data dari studi KEYNOTE-689 yang melibatkan pasien menjalani pengobatan sebelum, selama, dan setelah operasi standar.
Studi ini, yang dipimpin oleh tim dari Dana-Farber Brigham Cancer Center, menunjukkan bahwa pasien yang menerima pembrolizumab mengalami pelestarian lebih lama tanpa kanker kambuh dan tingkat penyusutan tumor yang signifikan sebelum operasi. Langkah ini dianggap inovatif, memberikan pasien pilihan untuk mengkonsumsi pembrolizumab sebelum tindakan pembedahan. “Kami berada di masa yang sangat menarik bagi pasien kami,” kata Dr. Ravindra Uppaluri, peneliti utama dalam studi tersebut.
Menurut Dr. Robert Haddad, ini adalah langkah pertama persetujuan inhibitor checkpoint di setting perioperatif, yang membawa perubahan besar dalam manajemen kanker kepala dan leher yang diobati secara bedah. Dalam penelitian ini, 714 pasien dengan kanker sel skuamosa stadium 3 atau 4A dibagi untuk menerima pengobatan pembrolizumab sebelum, selama, dan setelah perawatan standar. Pemantauan terhadap PD-L1 juga dilakukan untuk menilai respons terhadap pengobatan.
Hasilnya menunjukkan pembrolizumab memberikan median pelestarian tanpa kejadian sebesar 51.8 bulan, jauh lebih baik dibandingkan 30,4 bulan tanpa pengobatan setelah rata-rata 38.3 bulan tindak lanjut. Selain itu, lesi tumor juga menunjukkan reaksi patologis yang lebih besar dengan tindakan imun.
Keamanan obat juga masuk dalam perhatian; tidak ada efek samping baru yang dilaporkan, dan pasien yang menjalani pengobatan pembrolizumab tidak mengalami penundaan operasi akibat efek samping terkait imunoterapi. Data penelitian sebelumnya telah dipresentasikan di Pertemuan Tahunan Asosiasi Riset Kanker Amerika 2025.
Jika Anda mencari informasi lebih dalam tentang penelitian ini, silakan mencarinya dari sumber yang terpercaya, dan selalu konsultasikan kepada profesional medis sebelum mengambil tindakan berdasarkan informasi apapun.
Persetujuan pembrolizumab oleh FDA menandai kemajuan signifikan dalam pengobatan kanker kepala dan leher, terutama bagi pasien yang dapat dioperasi. Dengan hasil yang menunjukkan pelestarian lebih lama dan reaksi tumor yang lebih baik, pengobatan ini membuka alternatif baru sebelum tindakan bedah. Keamanan dan efektivitasnya memberikan harapan baru bagi banyak pasien.
Sumber Asli: www.news-medical.net