NHS Tawarkan Kit Uji Kanker Serviks Di Rumah untuk Tingkatkan Partisipasi

Kits untuk tes kesehatan di rumah, dengan desain modern dan latar belakang lembut, mendorong perawatan kesehatan wanita

Mulai Januari 2025, NHS akan menawarkan kit uji kanker serviks di rumah untuk meningkatkan partisipasi. Inisiatif ini bertujuan menjangkau wanita yang berisiko tinggi untuk melewatkan screening, termasuk mereka yang dari komunitas minoritas dan dengan disabilitas. Pertanyaan kesehatan masyarakat menyebutkan langkah ini berpotensi menyelamatkan hingga 5.000 nyawa setiap tahun.

Mulai Januari mendatang, wanita di Inggris yang berisiko tinggi melewatkan pemeriksaan kanker serviks rutin, akan disediakan perangkat uji untuk dilakukan di rumah. Langkah ini bertujuan meningkatkan partisipasi dalam program tersebut, yang diharapkan dapat mengurangi angka keterlambatan dalam tes yang dapat menyelamatkan jiwa ini.

Perangkat uji yang diperuntukkan untuk virus papiloma humah (HPV), penyebab utama kanker serviks, akan diterima oleh wanita berusia antara 25 hingga 64 tahun. Data yang dirilis NHS menyebutkan lebih dari 5 juta wanita di Inggris belum menjalani tes ini hingga akhir tahun lalu.

Kementerian Kesehatan dan Perawatan Sosial Inggris menjelaskan bahwa inisiatif ini dirancang untuk menjawab “hambatan-hambatan yang sudah mengakar” yang menyebabkan banyak wanita tidak mengikuti screening. Fokus utama program ini adalah pada wanita muda, mereka yang memiliki disabilitas, serta komunitas minoritas etnis dan LGBT+ yang sering melewatkan janji pemeriksaan.

Masalah waktu yang terbatas, rasa tidak nyaman, dan rasa malu menjadi beberapa alasan mengapa wanita menghindari tes screening. Kit uji yang dikirimkan ke rumah akan memungkinkan pengguna untuk mengirim kembali hasilnya menggunakan amplop yang sudah dibayar.

Bergantung pada hasil uji HPV, wanita yang terdeteksi memiliki virus akan disarankan untuk melakukan pemeriksaan tatap muka. Sebuah studi bernama YouScreen, dipimpin oleh King’s College London, menunjukkan bahwa menyediakan kit uji di rumah bisa meningkatkan partisipasi hingga sekitar 400.000 wanita per tahun di Inggris.

Menteri Kesehatan dan Perawatan Sosial Wes Streeting menyatakan, “Kits self-sampling ini memungkinkan perawatan yang menyesuaikan dengan kehidupan orang, bukan sebaliknya. Ini memungkinkan wanita untuk mengontrol kesehatan mereka sendiri, memastikan kami menangkap lebih banyak kanker pada tahap awal,” tambahnya.

Streeting juga menyampaikan bahwa rencana kesehatan 10 tahun akan merombak NHS dengan lebih mengedepankan pencegahan penyakit daripada mengobatinya. “Kami tahu semakin awal kanker terdiagnosis, peluang hidup akan semakin baik,” ujarnya.

Kementerian Kesehatan dan Perawatan Sosial juga menyebut bahwa pendekatan baru ini berpotensi menyelamatkan hingga 5.000 nyawa setiap tahunnya di seluruh Inggris. Dr. Anita Lim, peneliti utama dari trial YouScreen, menyatakan bahwa ini adalah langkah signifikan untuk pencegahan kanker serviks, sekaligus menuju tujuan NHS untuk menghilangkan penyakit ini pada tahun 2040.

Dia menekankan bahwa akses terhadap kit pengambilan sampel mandiri akan membantu menjangkau orang-orang yang sulit untuk mengikuti pemeriksaan tradisional, termasuk mereka dari populasi yang kurang terlayani. Michelle Kane, direktur screening NHS England, juga mengungkapkan harapannya agar introduksi tes mandiri dapat meningkatkan partisipasi perempuan dalam tes yang bisa menyelamatkan jiwa. Kane mendorong wanita untuk mengikuti undangan pemeriksaan dari praktisi GP mereka atau aplikasi NHS jika mereka mendapatkan undangan, dan mengingatkan untuk segera menghubungi GP jika merasakan gejala yang mencurigakan.

Dalam upaya untuk meningkatkan partisipasi dalam screening kanker serviks, NHS akan mulai menawarkan kit uji di rumah mulai Januari. Ini bertujuan untuk mengatasi kendala yang dihadapi oleh berbagai kelompok, seperti wanita muda dan komunitas yang terpinggirkan. Dengan harapan, lebih banyak wanita yang menjalani tes ini akan berpotensi menyelamatkan hingga 5.000 nyawa setiap tahunnya di Inggris.

Sumber Asli: www.lbc.co.uk

About Chloe Kim

Chloe Kim is an innovative journalist known for her work at the intersection of culture and politics. She has a vibrant career spanning over 8 years that includes stints in major newsrooms as well as independent media. Chloe's background in cultural studies informs her approach to reporting, as she amplifies stories that highlight diverse perspectives and experiences. Her distinctive voice and thought-provoking articles have earned her a loyal following.

View all posts by Chloe Kim →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *