- Pada tahun 2022, 147.931 kasus baru kanker kolorektal terdiagnosis di AS.
- 53.779 orang meninggal karena kanker kolorektal pada tahun 2023.
- Pria memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker kolorektal dibandingkan wanita.
- Sekitar 65% pasien kanker kolorektal bertahan hidup lima tahun setelah diagnosis.
- Lebih dari 484.327 orang dengan kanker kolorektal masih hidup per 1 Januari 2022.
Tingginya Angka Kanker Kolorektal di AS
Statistik Kanker AS menunjukkan angka yang mencolok untuk kanker kolorektal. Di tahun 2022, sebanyak 147.931 kasus baru kanker kolorektal dilaporkan, sedangkan pada 2023, 53.779 orang tercatat meninggal akibat kanker ini. Angka-angka ini menyoroti pentingnya deteksi awal dan kesadaran mengenai kanker kolorektal, yang mana banyak orang tidak mengetahuinya hingga terlambat.
Perbedaan Kanker Kolorektal Berdasarkan Jenis Kelamin
Ketika melihat angka kejadian dan kematian berdasarkan jenis kelamin, pria memiliki risiko lebih tinggi untuk menderita dan meninggal akibat kanker kolorektal dibandingkan wanita. Menariknya, dari tahun 2018 hingga 2022, sekitar 1 dari 3 kasus kanker kolorektal didiagnosis pada tahap lokal, di mana kanker belum menyebar dari kolorektum. Namun, hampir 40% ditemukan pada tahap regional, dan sekitar 20% berada pada tahap yang lebih parah, yaitu ketika kanker telah menyebar ke bagian tubuh lainnya.
Pentingnya Deteksi Dini dan Skrining
Secara keseluruhan, sekitar 65% pasien kanker kolorektal masih hidup lima tahun setelah diagnosis. Namun, tingkat kelangsungan hidup ini sangat tergantung pada tahap di mana kanker ditemukan. Deteksi lebih awal cenderung menghasilkan angka kelangsungan hidup yang lebih tinggi. Pengujian skrining memang diperlukan untuk menemukan kanker kolorektal lebih awal, sehingga pengobatan dapat dilakukan dengan lebih efektif. Sementara itu, data dari 2017 hingga 2021 menunjukkan bahwa lebih dari 484.000 orang yang didiagnosis dengan kanker kolorektal masih hidup pada 1 Januari 2022.
Dampak COVID-19 terhadap Kanker Kolorektal
Pandemi COVID-19 telah membawa dampak terhadap pengujian dan diagnosis kanker. Data yang ada berasal dari statistik resmi kanker AS, yang mencakup 100% populasi. Data kejadian diambil dari registri berbasis populasi yang berpartisipasi dalam program-program berkualitas tinggi oleh CDC dan National Cancer Institute. Sementara itu, data kematian meliputi semua kematian yang dilaporkan di AS. Statistik kelangsungan hidup dan prevalensi berdasarkan registri berkualitas tinggi juga menunjukkan betapa kompleksnya situasi diagnosis kanker kolorektal.
Ulasan statistik tentang kanker kolorektal di AS menunjukkan perlunya peningkatan kesadaran dan deteksi dini. Dengan angka kematian yang cukup tinggi dan berbagai perbedaan risiko berdasarkan jenis kelamin, penanganan yang tepat menjadi sangat krusial. Data juga menggarisbawahi pentingnya pengujian skrining untuk menemukan kanker kolorektal pada tahap awal, yang tentunya bisa menyelamatkan banyak nyawa.