- The Cancer Atlas reveals that poor lifestyle is increasing cancer rates.
- Preventable risk factors account for half of global cancer deaths.
- Access to timely cancer care in low-income countries is severely limited.
- The U.S. faces significant disparities in prevention and care access.
- Strong public policy can effectively reduce health disparities.
Risiko Kanker dan Gaya Hidup di Negara Miskin
Penanganan kanker secara efektif dapat mengurangi kematian di seluruh dunia hingga setengahnya. Menurut The Cancer Atlas terbaru, negara-negara berpenghasilan rendah tengah menghadapi kenaikan insiden kanker paru, kolorektal, dan payudara. Hal ini terjadi akibat terjadinya perubahan gaya hidup yang berhubungan dengan perkembangan ekonomi, di mana perilaku seperti penggunaan tembakau, nutrisi yang buruk, dan kurangnya aktivitas fisik menjadi lebih umum.
Tantangan Kesehatan Kanker Global
Tercatat bahwa separuh dari semua kematian akibat kanker di seluruh dunia disebabkan oleh faktor risiko yang dapat dicegah. Pun, data dari The Cancer Atlas menunjukkan 19 juta orang didiagnosis kanker setiap tahun, dengan 10 juta orang meninggal akibat penyakit ini. Jika perilaku ini tidak segera diatasi, perkiraan jumlah kasus kanker bisa meningkat menjadi lebih dari 33 juta dan jumlah kematian bisa mencapai 18 juta setiap tahun pada tahun 2050, didorong oleh pertumbuhan populasi dan menua.
Ketidaksetaraan Dalam Akses Perawatan Kanker
Kesenjangan akses layanan kesehatan semakin terasa antara negara-negara kaya dan miskin. Dalam 29 negara di Afrika sub-Sahara, kanker serviks masih menjadi penyebab utama kematian akibat kanker di kalangan wanita. Sayangnya, hanya kurang dari 10% wanita ηλικίας 30 hingga 49 tahun yang pernah melakukan skrining. Di negara-negara berpendapatan rendah dan menengah, lebih dari 90% populasi tidak memiliki akses ke perawatan bedah kanker yang tepat waktu dan 23 negara dengan lebih dari satu juta penduduk tidak memiliki akses sama sekali terhadap radioterapi.
Pencegahan Kanker dan Kebijakan Kesehatan Publik Yang Kuat
Ketua ilmiah di American Cancer Society, Hyuna Sung, Ph.D., mengusulkan bahwa investasi pada pencegahan sangat penting jika Amerika Serikat ingin mengubah arah. Menurutnya, pemerintah dan rencana kesehatan swasta harus mencakup layanan pencegahan secara menyeluruh tanpa biaya tambahan, termasuk konseling untuk penghentian merokok, nutrisi, dan penggunaan alkohol. Penelitian menunjukkan bahwa strategi seperti layanan kesehatan berbasis komunitas dapat diadaptasi untuk menjangkau daerah pedesaan dan perkotaan yang kurang terlayani di AS.
Menyikapi Ancaman Kanker Secara Global
Di tingkat global, penggunaan tembakau tetap menjadi penyebab utama kanker yang dapat dicegah, dengan lebih dari 2,6 juta kematian setiap tahun. Selain itu, alkohol juga dapat menyebabkan lebih dari 740.000 kasus kanker baru setiap tahunnya. Kelebihan berat badan menjadi masalah yang signifikan, dikaitkan dengan berbagai jenis kanker, termasuk kanker rahim dan kanker ginjal. Meskipun terlihat tren penurunan kanker kolorektal pada kelompok usia lebih tua, namun data menunjukkan peningkatan kasus di kalangan orang dewasa muda di negara-negara berpenghasilan tinggi.
Dengan langkah-langkah investasi yang tepat dalam pencegahan, skrining, dan akses merata terhadap perawatan kesehatan, bisa jadi jutaan nyawa akan terselamatkan. Kesenjangan dalam akses layanan kesehatan harus segera diatasi agar tidak ada yang tertinggal. Pengusulan kebijakan kesehatan yang lebih baik menjadi krusial demi solusi jangka panjang dalam upaya melawan kanker.